Komjen Budi Gunawan: Seluruh Harta Saya Sah dan Dapat Dipertanggungjawabkan

Jakarta - Calon Kapolri Komjen Budi Gunawan menjelaskan soal asal usul hartanya yang disebut-sebut sebagai rekening gendut. Jumlahnya yang fantastis pada tahun 2005-2006 berasal dari bisnis keluarga, sah dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Seluruh harta saya diperoleh dengan sah dan dapat dipertanggungjawabkan," kata Budi di gedung DPR saat menjalani fit and proper test, Rabu (14/1/2015).

Menurut Budi, dia tak pernah bermaksud menutupi hartanya selama ini. Tak hanya itu, dia juga sudah menerapkan semangat transparansi dalam pelaporan hartanya.

Budi menambahkan, dia sudah melaporkan dua kali hartanya ke KPK. Peningkatan jumlah memang diakui, namun itu asalnya dari beberapa aset yang sebelumnya belum didaftarkan.

"LHKPN 23 Juni 2013, saya sampaikan dengan peningkatan harta kekayaan karena adanya peningkatan NJOP ditambah adanya beberapa barang atau benda yang telah dilengkapi surat," terangnya.

Pada 19 Agustus 2008, Budi menyerahkan LHKPN sejumlah Rp 4,684 miliar. Yang menarik, laju peningkatan harta kekayaan Budi cukup pesat pada periode selanjutnya. Dalam pelaporan LHKPN pada 26 Juli 2013, harta kekayaannya sebesar Rp 22,6 miliar dan 24 ribu dollar Amerika. Kenaikan harta Budi sekitar Rp 17,9 miliar atau mencapai lima kali lipat.

Peningkatan jumlah harta Budi terlihat dari harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan. Pada tahun 2008, tanah dan bangunan milik Budi senilai Rp 2.744.180.000 sedangkan tahun 2013 senilai Rp 21.543.934.000.

Pada LHKPN yang diserahkan Budi pada 2013, ia menambah sebanyak 24 tanah dan bangunan yang lokasinya tersebar di Subang dan Bogor.

(hat/mad)