Bukan tidak mungkin status tersangka tersebut nantinya bisa membatalkan pencalonan Komjen Budi sebagai Kapolri. Berikut kronologi dinamika lima hari Komjen Budi yang awal dan akhirnya begitu kontras itu:
|
Jumat (9/1) petang
|
Jokowi meneken Surat bernomor R-01/Pres/01/2015 tersebut tertanggal 9 Januari 2015. Perihal: pemberhentian dan pengangkatan Kapolri.
Isinya meminta persetujuan DPR terhadap rencana pemerintah untuk mengangkat Komjen Budi Gunawan Menjadi Kapolri yang baru dan memberhentikan Jenderal Sutarman.
Jumat (9/1) petang
|
Jokowi meneken Surat bernomor R-01/Pres/01/2015 tersebut tertanggal 9 Januari 2015. Perihal: pemberhentian dan pengangkatan Kapolri.
Isinya meminta persetujuan DPR terhadap rencana pemerintah untuk mengangkat Komjen Budi Gunawan Menjadi Kapolri yang baru dan memberhentikan Jenderal Sutarman.
Sabtu (10/1)-Minggu (11/1)
|
Pada saat itu, KPK sebetulnya sudah memberikan kode, mengenai posisi Komjen Budi terkait kasus rekening gendut yang tengah diselidiki.Β "βYang sudah jadi menteri saja kita tangani kok. Kita tidak akan diskriminasi," kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dalam konferensi pers bersama pegiat antikorupsi yang khusus membahas mengenai penunjukan Budi Gunawan.
Selain pegiat antikorupsi, berbagai kalangan juga ikut mengkritisi langkah Presiden Jokowi yang menunjuk Budi. Meski begitu tak sedikit pula yang membela Jokowi.
Sabtu (10/1)-Minggu (11/1)
|
Pada saat itu, KPK sebetulnya sudah memberikan kode, mengenai posisi Komjen Budi terkait kasus rekening gendut yang tengah diselidiki.Β "βYang sudah jadi menteri saja kita tangani kok. Kita tidak akan diskriminasi," kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dalam konferensi pers bersama pegiat antikorupsi yang khusus membahas mengenai penunjukan Budi Gunawan.
Selain pegiat antikorupsi, berbagai kalangan juga ikut mengkritisi langkah Presiden Jokowi yang menunjuk Budi. Meski begitu tak sedikit pula yang membela Jokowi.
Senin (12/1)
|
"Surat R-01/pres/01/2015 tentang pemberhentian dan pengangkatan Kapolri," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyebut nomor surat itu di sidang paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (12/1/2015).
Untuk hal yang tak disetujui, biasanya anggota DPR akan melakukan interupsi di paripurna. Anggota DPR biasanya semangat melancarkan protes di paripurna, sebab rapat itu, apapun agendanya, selalu disorot banyak media.
Namun tak ada interupsi untuk penunjukkan Komjen Budi. Anggota DPR diam, seolah telah memberi restu kepada Jenderal Bintang Tiga yang pencalonannya ditolak oleh ICW itu. Padahal, biasanya kebijakan Presiden Jokowi yang menuai penolakan di publik akan dilahap oleh Koalisi Merah Putih (KMP). Jokowi akan langsung dikritik, diserang habis-habisan.
Senin (12/1)
|
"Surat R-01/pres/01/2015 tentang pemberhentian dan pengangkatan Kapolri," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyebut nomor surat itu di sidang paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (12/1/2015).
Untuk hal yang tak disetujui, biasanya anggota DPR akan melakukan interupsi di paripurna. Anggota DPR biasanya semangat melancarkan protes di paripurna, sebab rapat itu, apapun agendanya, selalu disorot banyak media.
Namun tak ada interupsi untuk penunjukkan Komjen Budi. Anggota DPR diam, seolah telah memberi restu kepada Jenderal Bintang Tiga yang pencalonannya ditolak oleh ICW itu. Padahal, biasanya kebijakan Presiden Jokowi yang menuai penolakan di publik akan dilahap oleh Koalisi Merah Putih (KMP). Jokowi akan langsung dikritik, diserang habis-habisan.
Selasa (13/1)
|
KPK menyatakan, Budi sudah dilabeli tanda merah saat nama jenderal bintang tiga itu diberikan Jokowi bersama para kandidat anggota kabinet, pada Oktober lalu, untuk dilacak rekam jejaknya. Budi mendapat label merah karena berpotensi kuat bisa menjadi tersangka.
Budi yang dijerat dengan pasal yang memiliki ancaman maksimal hukuman 20 tahun penjara, menuding KPK bermanuver terkait penetapan tersangka ini. Sedangkan pihak Istana masih belum memberikan tanggapan atas penetapan tersangka si calon tunggal Kapolri ini.
Selasa (13/1)
|
KPK menyatakan, Budi sudah dilabeli tanda merah saat nama jenderal bintang tiga itu diberikan Jokowi bersama para kandidat anggota kabinet, pada Oktober lalu, untuk dilacak rekam jejaknya. Budi mendapat label merah karena berpotensi kuat bisa menjadi tersangka.
Budi yang dijerat dengan pasal yang memiliki ancaman maksimal hukuman 20 tahun penjara, menuding KPK bermanuver terkait penetapan tersangka ini. Sedangkan pihak Istana masih belum memberikan tanggapan atas penetapan tersangka si calon tunggal Kapolri ini.
Halaman 2 dari 10