Anggota Komisi I DPR Ahmad Zainuddin mengatakan, bukan tidak mungkin rencana Charlie Hebdo untuk memuat kembali karikatur Nabi Muhammad di halaman depan hari ini akan kembali memicu gelombang protes internasional. Untuk itu dia meminta agar pemerintah Prancis sebaiknya mengingatkan majalah satire tersebut untuk tidak menerbitkan kartun tokoh agama.
"Kalau bisa pemerintah kita minta supaya Prancis ikut mendinginkan suasana dengan meminta Charlie Hebdo tidak membuat kartun satire tokoh agama," terangnya dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (14/1/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harus menghargai kebebasan pers, seperti yang berlaku di Prancis. Tapi mereka juga harus menghargai hak dan keyakinan orang lain. Kebebasan itu dibatasi oleh hak orang lain dan itu adalah hak asasi manusia," imbuh Ahmad.
Politisi PKS ini juga mengimbau agar umat muslim di Tanah Air tidak ikut terprovokasi dengan pemuatan kartun Nabi Muhammad yang dilakukan Charlie Hebdo. Menurutnya, yang dilakukan Charlie Hebdo justru menunjukkan paradoks demokrasi dan kebebasan di Prancis.
Charlie Hebdo, sebelumnya diberitakan akan kembali memuat kartun satire Nabi Muhammad untuk edisi pekan ini. Seperti dikutip dari AFP, Charlie Hebdo menampilkan kartun Nabi Muhammad dengan wajah sedih yang sedang meneteskan air mata serta memegang tulisan 'Je Suis Charlie' (Kami adalah Charlie).
Slogan itu merujuk pada aksi massa yang dilakukan masyarakat Prancis dan tokoh dunia beberapa waktu lalu untuk menentang penyerangan terhadap kantor Charlie Hebdo. Selain itu, di atas sosok kartun yang bersorban putih tersebut juga terdapat tulisan 'Tout Est Pardonne', (Semua telah dimaafkan).
Ironisnya, pihak penerbit bahkan menyiapkan hingga 3 juta kopi dari biasanya yang hanya mencetak 60.000 kopi. Majalah-majalah itu rencananya akan didistribusikan ke 25 negara dan diterjemahkan ke 16 bahasa.
Akibat sikap ekstrimnya ini, kantor Charlie Hebdo diserang kelompok ekstrimis pada Rabu (7/1) lalu. Sebanyak 12 orang tewas, termasuk pemimpin redaksi Stephane Charbonnier dan tiga kartunis kawakannya yaitu Jean Cabut, Bernad Velhac, dan Georges Wolinski.
(aws/fjp)