
Dua orang pria bersenjata yang melakukan serangan Paris mengatakan mereka dikirim al-Qaeda di Yaman.
Tapi siapa yang berada di belakang aksi teror yang mereka lakukan. Kouachi bersaudara mengatakan mereka dikirim oleh al-Qaeda Yaman atau al-Qaeda di Jazirah Arab (AQAP).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sama-sama melakukan kekerasan dan membenci Barat, kedua kelompok ini sebenarnya bersaing memperebutkan wilayah di Suriah, lapor wartawan BBC Frank Gardner.
Beroperasi sendiri?
Apakah mungkin para pemimpin dari dua kelompok jihad paling berbahaya ini sepakat untuk mengubur segala perbedaan mereka dan bekerja sama dalam serangan di Perancis?
Amedy Coulibaly adalah pelaku penyerangan toko kelontong Yahudi di Paris.
Mereka bukanlah pemula dalam melakukan serangan karena mereka semua terhubung ke sejumlah jaringan jihad, meski aksinya tidak sama dengan serangan 9/11 pada 2001 lalu yang terorganisir.
Jadi apa sebenarnya hubungan mereka dengan al-Qaeda dan ISIS?
Terpidana teroris al-Qaeda, Djemal Beghal, diketahui mempunyai hubungan dekat Kouachi bersaudara sejak tahun 2010. Ia ditangkap di Dubai setelah serangan 9/11.
Beghal, warga negara Perancis asal Aljazair, diyakini telah meradikalisasi Kouachi di penjara setelah ditangkap karena membantu mengirim sejumlah jihadis Prancis untuk berperang di Irak.
Wartawan dan peneliti Yaman, Muhammad al-Kibsi mengatakan Said Kouachi tinggal di Yaman dari tahun 2011-12 untuk mengikuti pelatihan militer AQAP.
Ia tinggal dengan Anwar al-Awlaki yang dijuluki "pengebom celana dalam" Detroit dan dihukum karena mencoba meledakkan sebuah pesawat pada tahun 2009.

Anwar al-Maliki, tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS pada tahun 2011.
Apakah AQAP "mengirim" Said Kouachi untuk melakukan serangan di Paris seperti yang mereka klaim?
Ia telah keluar dari Yaman dua tahun yang lalu dan sepertinya terlalu lama untuk merencanakan serangan itu. Juga terdengar aneh kelompok sebesar itu tidak mempunyai persiapan matang.
Hubungan dengan Suriah
Para penyelidik meyakini salah satu Kouachi bersaudara sempat tinggal di Suriah dan kemungkinan bergabung dengan ISIS.Ada sekitar 1.000 orang warga negara Prancis yang pergi ke sana untuk bergabung dengan kelompok ekstrimis, dan 200 orang diantaranya telah kembali.
Pada September 2014, juru bicara ISIS, Abu Muhammad al-Adnani, mendesak sejumlah anggota kelompoknya untuk melakukan serangan di negara mereka sendiri, sehingga ada kemungkinan serangan di Paris ini adalah suatu reaksi spontan.
Meskipun demikian masih terlalu dini untuk menyimpulkan kelompok di balik serangan Paris, kemungkinan besar serangan ini dilakukan tiga orang dengan bantuan beberapa orang lainnya.
Mereka semuanya mendapat dukungan, kemungkinan dalam bentuk pendanaan, dan sedikit arahan dari kepemimpinan al-Qaeda dan ISIS di Pakistan, Yaman atau Suriah.
(nwk/nwk)