"Memang ada peningkatan signifikan untuk desersi dari 865 menjadi 927. Ini akan kami lihat lagi ada apa ini," kata Moeldoko saat diwawancarai wartawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (13/1/2014).
Moeldoko kemudian menceritakan pengalamannya saat menjadi komandan Korem di Makassar. Dia bertanya alasan sejumlah prajurit TNI yang desersi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada juga yang saya tanya, apa yang kamu lakukan? nyupir PT PT, kalau di sini angkot. Itu waktu saya Danrem di Makassar," sambung Moeldoko melanjutkan kisahnya.
Menurut Moeldoko, meningkatnya jumlah prajurit TNI yang desersi adalah persoalan kepemimpinan. Katanya, sangat diperlukan hubungan yang dekat antara pimpinan dan bawahan.
Moeldoko berjanji akan melakukan evaluasi terkait permasalahan tersebut. "Ini akan menjadi evaluasi pemimpin, Panglima TNI, kepala staf angkatan bekerja lebih keras lagi," imbuh jenderal bintang 4 itu.
Sedang menurut Kapassuspom TNI Mayjen TNI Maliki Mift juga angkat bicara terkait meningkatnya angka desersi prajurit TNI ini. Kasus itu umumnya terjadi karena adanya pelanggaran.
"Desersi umumnya karena adanya pelanggaran. Mereka khawatir untuk kembali. Sebagian lagi melarikan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, sebagian mungkin karena ada masalah-masalah keluarga. Desersi umumnya setelah kami DPO dapat kami proses," kata Maliki.
Maliki berjanji ke depan akan berusaha memperbaiki citra TNI. "Kami akan tekan sampai serendah mungkin angka pelanggaran di 2015," imbuhnya.
(bar/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini