"Pasti dong ditanyain (isu rekening gendut)," kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI Benny K Harman saat dihubungi, Senin (12/1/2015) malam. "Anggota juga pasti menanyakan," sambungnya.
Angggota Fraksi Partai Demokrat ini meyakini Budi Gunawan yang kini menjabat Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian (Kalemdikpol) Polri akan memberikan penjelasan soal kabar miring tersebut. Sebab kabar kepemilikan rekening gendut sudah jadi isu publik, dimana masyarakat berhak mendapat penjelasan mengenai hal itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penunjukan Komjen Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri oleh Presiden Joko Widodo menuai pro dan kontra. Mantan Ketua PPATK Yunus Husein mengatakan, meski hak prerogatif Presiden untuk mengangkat Jaksa Agung dan Kapolri, tetapi dalam program nawa cita, presiden berjanji mengangkat pejabat yang berintegritas baik.
"Calon Kapolri sekarang pernah diusulkan menjadi menteri, tetapi pada waktu pengecekan informasi di PPATK dan KPK, yang bersangkutan mendapat merah. Tidak lulus," ujar Yunus dalam akun twitter-nya, yang dikutip, Senin(12/1).
Seskab Andi Widjajanto menyatakan, Budi Gunawan memang pernah diterpa isu seputar rekening gendut. Namun hingga kini tak pernah terbukti dan tidak ada proses hukumnya.
"Sampai hari ini tidak ada tindakan hukum apapun terhadap Pak Budi Gunawan. Presiden tidak bisa menggunakan isu negatif untuk melakukan seleksi. Ketika proses ini dilakukan, Presiden minta pertimbangan Kompolnas, ajukan sembilan nama Pati yang memenuhi syarat," kata Andi kemarin.
Jokowi saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, dirinya memilih Budi Gunawan atas usulan dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). "Itu kan dari Kompolnas memberikan usulan pada saya, dari sana kami pilih," ujarnya.
Sebelumnya, Mabes Polri sudah menyatakan pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 11 Desember 1959 lalu itu dipastikan bersih. "Semua sudah clear and clean," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Ronny F Sompie.
(idh/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini