Dalam long march bersejarah yang digelar Minggu (11/1) di Paris yang diikuti para pemimpin dunia, AS hanya diwakili oleh Diplomat AS untuk Eropa, Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland dan Duta Besar AS untuk Prancis.
Long march yang diikuti sekitar 3,7 juta orang tersebut menjadi pemberitaan dunia. Menlu Kerry yang kini tengah dalam kunjungan di India ini, menyebut banyaknya kritikan karena AS tidak diwakili oleh pejabat yang lebih senior.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada aksi teror, tidak ada dua orang dengan AK-47, tidak ada penyanderaan di supermarket, yang akan bisa mencegah mereka yang berkomitmen pada march kebebasan," ucap Menlu Kerry.
"Kami telah menawarkan dari awal, intel kami, penegak hukum kami dan seluruh upaya kami dan saya berpikiran bahwa ini seperti semacam keributan kecil," imbuh Kerry menanggapi pertanyaan wartawan soal tidak hadirnya Presiden Barack Obama maupun dirinya dalam long march di Paris.
Beberapa pemimpin dunia yang hadir dalam long march tersebut antara lain PM Inggris David Cameron, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, PM Israel Benjamin Netanyahu, Raja dan Ratu Yordania dan Menlu Rusia Sergei Lavrov. Mereka berjalan kaki dari tempat bersejarah Place de la Republique ke Place de la Nation.
Kerry menyatakan, hubungan AS dengan Prancis bukan diukur dari kejadian satu hari atau momen tertentu.
"Melainkan terus berkelanjutan, hubungan jangka panjang yang mendalam, didasarkan pada kesamaan nilai dan terutama komitmen untuk berbagai kebebasan berekspresi," tandasnya.
(nvc/ita)