Ini yang Dikatakan Panglima TNI di KRI Banda Aceh soal FDR

Ini yang Dikatakan Panglima TNI di KRI Banda Aceh soal FDR

- detikNews
Senin, 12 Jan 2015 15:17 WIB
Dok Detikcom
Selat Karimata - Panglima TNI Jenderal Moeldoko kembali datang ke KRI Banda Aceh setelah bagian black box, Flight Data Recorder (FDR), ditemukan. Sebelumnya, ia menginap 2 hari demi pengangkatan ekor pesawat AirAsia QZ8501. Jauh-jauh ke KRI Banda Aceh, apa yang dikatakan Moeldoko?

"Saya selaku Panglima TNI berterima kasih kepada masyarakat Indonesia, Basarnas, dan prajurit yang tidak kenal waktu dan bahaya. Terima kasih kepada masyarakat internasional, negara sahabat yang mengerahkan kekuatan alutsista personel dan kekuatan," kata Moeldoko di KRI Banda Aceh di perairan Selat Karimata Laut Jawa, Kalteng, Senin (12/1/2015).

Moeldoko mengaku membawa serta KSAL dan KSAU, sedangkan KSAD sedang ada acara, sehingga tidak bisa ikut. Para petinggi TNI itu mendampingi Moeldoko saat memberikan keterangan. Tampak juga Ketua KNKT Tatang Kurniadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Moeldoko juga berterima kasih kepada Kapal Negara Jadayat yang membantu TNI menentukan lokasi sinyal black box. Menurut Moeldoko, Pangarmabar Laksda Widodo telah menjalankan tugas dengan baik.

"Saya tekankan ke prajurit, masyarakat masih mencari bagian yang belum ditemukan. Cockpit Voice Recorder (CVR) harus ditemukan," katanya.

Moeldoko menambahkan, bagian besar pesawat juga harus ditemukan. Ia yakin masih banyak penumpang di bagian tersebut.

Pekan lalu, Moeldoko hadir di KRI Banda Aceh. Ia bahkan menginap 2 hari. Alasannya, ia ingin menjadi spirit bagi prajuritnya yang tengah mengangkat ekor yang saat itu diduga berisi black box. Ekor sukses diangkat, Sabtu (10/1), tapi tak ada black box. Moeldoko lantas meninggalkan KRI Banda Aceh menuju Pangkalan Bun lalu ke Jakarta. Hari ini, setelah FDR ditemukan, ia kembali berkunjung ke KRI Banda Aceh.

(try/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads