Koordinator Tim Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, A Tonny Budiono mengatakan upaya penyelaman untuk mengevakuasi black box itu akan kembali dilakukan pagi ini oleh pasukan TNI AL.
"Proses pengambilan black box akan dilaksanakan esok pagi (hari ini -red) dengan mengeser berlahan-lahan serpihan badan pesawat," kata Tonny, Minggu (11/1/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun apabila rencana pengeseran ini gagal, maka tim penyelam TNI AL akan menempuh metode kedua dengan cara mengangkat serpihan badan pesawat tersebut lebih dulu menggunakan teknik balon seperti yang dilakukan pada ekor pesawat.
Untuk memudahkan pekerjaan itu, tim penyelam TNI AL telah memasang marker buoy (pelampung penanda) kecil yang sebelumnya telah disiapkan di KN. Jadayat. Setelah serpihan pesawat yang menghimpit black box diangkat, barulah kotak hitam itu diangkat dan selanjutnya diserahkan kepada KNKT untuk dianalisa. Diharapkan cuaca dan kondisi perairan hari ini bersahabat sehingga memudahkan penyelam dalam proses evakuasi.
Sementara itu, Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo belum mau mengkonfirmasi temuan black box di kedalaman 30-32 meter bawah laut oleh KN Jadayat. Pihaknya menunggu sampai black box tersebut benar-benar berhasil diangkat ke permukaan.
"Saya akan sampaikan ditemukan (black box) kalau sudah ada buktinya. Saya tidak ingin kalian (wartawan -red) dapat info simpang siur. Yang pasti sampai saat ini saya belum mendapatkan laporan dan bukti bahwa black box itu ada, yang ada hanya ping, sinyal yang diduga dari blackbox," tegas Soelistyo di kantor Basarnas, Minggu (11/1) malam.
"Saya belum dapat gambar karena visibility di bawah kurang bagus, tapi itu adalah bagian wing atau sayap dan serpihan bagian engine pesawat," tambahnya.
(bal/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini