Klaim tersebut diungkapkan oleh Rajitha Senaratne, seorang juru bicara presiden baru, Maithripala Sirisena.
Ia mengatakan mantan Presiden Rajapaksa baru mundur setelah panglima militer dan kepala kepolisian menolak membantunya tetap berkuasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rajapaksa telah mengaku kalah dalam pemilihan presiden, hanya mengantongi 47,6% suara.
Baik militer maupuan kepolisian Sri Lanka belum memberikan pernyataan terkait tuduhan upaya kudeta itu, tetapi juru bicara Rajapaksa menyebut tuduhan tersebut tidak berdasar.
"Tidak ada ada upaya seperti itu sama sekali," tegas Mohan Samaranayake.
Secara umum Sri Lanka bebas dari intervensi militer dalam kehidupan politik, kecuali perebutan kekuasaan pada 1962 yang gagal menggulingkan pemerintah.
Sejak saat itu tidak ada peran langsung militer di pemerintahan.
(nwk/nwk)