Presiden Baru Sri Lanka akan Selidiki 'Upaya Kudeta'

Presiden Baru Sri Lanka akan Selidiki 'Upaya Kudeta'

- detikNews
Senin, 12 Jan 2015 11:16 WIB
Jakarta - Pemerintah baru Sri Lanka mengatakan akan menyelidiki hal yang disebut upaya kudeta oleh Mahinda Rajapaksa, setelah ia kalah dalam pemilihan presiden Jumat lalu.

Klaim tersebut diungkapkan oleh Rajitha Senaratne, seorang juru bicara presiden baru, Maithripala Sirisena.

Ia mengatakan mantan Presiden Rajapaksa baru mundur setelah panglima militer dan kepala kepolisian menolak membantunya tetap berkuasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahkan di saat terakhir, ia berusaha mempertahankan kekuasaan. Baru ketika ia sadar bahwa ia tidak mempunyai pilihan lain, ia memutuskan pergi," kata Rajitha Senaratne di Colombo, Minggu (11/010).

Rajapaksa telah mengaku kalah dalam pemilihan presiden, hanya mengantongi 47,6% suara.

Baik militer maupuan kepolisian Sri Lanka belum memberikan pernyataan terkait tuduhan upaya kudeta itu, tetapi juru bicara Rajapaksa menyebut tuduhan tersebut tidak berdasar.

"Tidak ada ada upaya seperti itu sama sekali," tegas Mohan Samaranayake.

Secara umum Sri Lanka bebas dari intervensi militer dalam kehidupan politik, kecuali perebutan kekuasaan pada 1962 yang gagal menggulingkan pemerintah.

Sejak saat itu tidak ada peran langsung militer di pemerintahan.


(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads