Pantauan di lokasi, pukul 16.15 WIB, Minggu (11/1/2015), Kapal Onyx sudah terlihat dari ujung dermaga Pelabuhan Kumai. Petugas dari Pelindo, Basarnas, Polri, dan TNI mempersiapkan sarana pengambilan ekor dari kapal Onyx.
Kapal Navigasi Arcturus milik Kemenhub yang bersandar di dermaga akan digunakan dalam proses pemindahan. Crane yang ada di Kapal Arcturus akan dipakai untuk mengangkat bagian pesawat AirAsia jenis Airbus-320 itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah diangkat, ekor pun akan diletakkan di dermaga dan kemudian akan diangkut ke gudang di dalam Pelabuhan Kumai ini. Sebenarnya letak gudang berada tepat di samping dermaga, namun permasalahannya adalah berat ekor AirAsia yang berkisar 4-5 ton itu tidak mungkin diangkut secara manual.
"Nanti diangkat dengan forklift atau pakai truk baru dibawa ke gudang. Mudah-mudahan crane nya kuat, kalau nggak kuat nanti kita pakai crane kapal kargo yang kapasitasnya lebih besar. Kita coba dulu," jelas Aris.
Pihak KNKT yang juga datang di lokasi meminta agar proses pemindahan dilakukan dengan seksama. Pasalnya, serpihan ekor sudah dalam keadaan berantakan, sehingga ada kemungkinan puing-puing akan jatuh saat proses pemindahan.
"Kalau bisa ada jala atau terpal di bawahnya untuk melapisi karena itu sudah serpihan. Ini kan berantakan, takut jatuh-jatuhan," pinta perwakilan KNKT.
Pada pukul 16.30 WIB, kapal Crest Onyx sudah berhenti di sebelah kapal Arcturus. Ekor pesawat sudah terlihat dari dermas di geladak kapal Onyx yang mengangkutnya.
Para warga pun banyak yang berada di lokasi untuk melihat proses pemindahan ini. Terpal sudah diletakkan di dermaga, ekor pesawat AirAsia pun siap dipindahkan.
(ear/rna)