ICW: Kita Butuh Kapolri Seperti Hoegeng, yang Berintegritas dan Profesional

ICW: Kita Butuh Kapolri Seperti Hoegeng, yang Berintegritas dan Profesional

Ray Jordan - detikNews
Minggu, 11 Jan 2015 15:11 WIB
ICW aksi tutup mata tolak Budi Gunawan jadi Kapolri (Ray Jordan/detikcom)
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajukan nama Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri ke DPR. Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai, langkah Jokowi tersebut terburu-buru dan disarankan untuk berpikir ulang.

"Saya pikir masih ada waktu bagi Jokowi untuk menarik kembali surat yang dikirimkan untuk DPR," ujar Koordinator Bidang Hukum ICW Emerson Yuntho saat jumpa pers di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (11/1/2015).

Berpikir ulang yang dimaksud ICW yaitu dengan melakukan penyeleksiaan lebih ketat dengan melibatkan KPK dan PPATK. Karena diduga, Budi Gunawan merupakan salah seorang jenderal Polri yang memiliki nominal di rekening yang tidak wajar, alias 'rekening gendut'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya, kuncinya jelas. Ketika ada persoalan itu(rekening gendut), Jokowi cukup panggil KPK dan PPATK. Dan apakah betul nama tersebut diduga bermasalah atau tidak. Atau Budi Gunawan tunjukkan ke publik bahwa rekeningnya wajar. Jadi masih ada waktu untuk mengoreksi ini," kata Emerson.

"Kami sendiri berharap, kita butuh Kapolri yang seperti Hoegeng, yang berintegritas dan profesional. Jangan hanya karena faktor kedekatan dan loyal," tambahnya.

(rjo/mpr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads