Remaja usia 15 tahun itu terpaku melihat tiga peti jenazah berisi jenazah Indah Juliansih (41) dan kakaknya, Nico Giovani (17), serta adiknya Justin Giofanni (9), sejak awal proses pemakaman.
Dengan mengenakan pakaian serba putih dan rambut terurai tidak luput memandang keluarganya dimakamkan. Chiara Natasha adalah satu-satunya keluarga dari Hermanto Tanus yang masih ada. Ayah, ibu, kakak, dan adiknya turut menjadi korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diakhir pemakaman, baru wajah sumrigah terlihat pada Chiara. Kala itu, proses pelepasan tiga merpati akan dilangsungkan. Petugas pemakaman Adi Jasa pun memberikan tiga burung warna putih itu.โ
Seekor burung dilepas oleh Bambang kerabat Indah Juliansih, dan dua burung dilepaskan Chiara. "Ini burung satunya kecil, satunya besar," ucap Chiara sembari tersenyum.
Mungkin ungkapan itu sebagai tanda โdirinya ikhlas melepas kepergian kakak serta adik kandungnya. Keluarga mengharapkan Hermanto Tanus, ayah Chiara segera bisa ditemukan. "Kami ingin keluarga lain, bisa segera ditemukan," ungkap Fanni kerabat Chiara usai pemakaman.
โ
Fanni menjelaskan, Chiara tetap bersekolah di Singapura. Karena sudah menjadi keputusan dan keinginannya. "Masih nanti bersekolah di Singapura," tutup Fanni seraya enggan meneruskan wawancara.
Kini Chiara menantikan ditemukannya sang ayah Hermanto Tanus. Keluarga Hermanto Tanus hendak menjemputnya di Singapura pada Minggu (28/12/2014) dengan menumpang pesawat AirAsia QZ8501. Chiara memang bersekolah di Singapura.
Rabu (7/1/2015), kemarin, dua keluarganya telah berhasil diidentifikasi yakni ibunya, Indah Juliansih (41) dan kakaknya, Nico Giovani (17). Sementara jenazah ayahnya, Hermanto Tanus dan adiknya, Justin Giovani entah belum ditemukan atau belum teridentifikasi.
(mpr/mpr)