BPPT: 2 Lokasi 'Ping' Diduga dari Kotak Hitam Berjarak 20 Meter

BPPT: 2 Lokasi 'Ping' Diduga dari Kotak Hitam Berjarak 20 Meter

- detikNews
Minggu, 11 Jan 2015 14:18 WIB
(Foto: Rachman/detikcom)
Jakarta - Saat ini kapal riset Baruna Jaya I (BPPT), kapal survei Java Imperia (OWSI) dan KN Trisula (KPLP Hubla) sedang berada di lokasi tempat diterimanya sinyal ping diduga dari kotam hitam. Ada 2 sinyal 'ping' diterima dengan jarak keduanya sekitar 20 meter.

"β€ŽSinyalnya dikirim sekitar 10.25 WIB. Dan ada 2 lokasi yang diterima oleh kapal Java Imperia dan Baruna Jaya 1. Bedanya sekitar 20 meter dan kami nyatakan wajar," kata Imam Mudita, geodetik spesialis BPPTβ€Ž di kantornya, Jalan MH Thamrin, Jakpus, Minggu (11/1/2015).

Dalam jumpa pers ini hadir juga Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo dan sejumlah ilmuwan BPPT. Informasi ini sudah diberikan pada KNKT dan Basarnas untuk dikirimkan penyelam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Titik koordinat yang diterima KM Java Imperia 3 derajat 37 menit 21,13 detik Lintang Selatan, 109 derajat 42 menit 42,45 detik Bujur Timur. Sedangkan titik koordinat yang diterima kapal Baruna Jaya I yakni 3 derajat 37 menit 20,7 detik Lintang Selatan dan 109 derajat 42 menit 43 detik Bujur Timur.

"Jarak itu kami nyatakan wajar dan tinggal dilakukan konfirmasi melalui penyelam," sambungnya.

Sinyal ini berada 2,5 km ke Barat Laut dari tempat ditemukannya ekor pesawat. Sinyal ini diterima dari Underwater Locator Beacon (ULB) β€Žyang dikirim dari kotak hitam.

"Jaraknya dengan ekor pesawat 2,5 km," sambungnya.

Saat ini sudah ada penyelam yang diturunkan di lokasi tersebut. Menko Maritim Indroyono menyatakan dengan dekatnya jarak antara 2 lokasi tersebut memberi angin segar ditemukannya kotak lokasi AirAsia QZ 8501 yang jatuh.

"Ini dikirim dari black box-nya. Insya Allah prediksi lokasi yang sudah benar," ucap Indroyono.

Seperti diketahui, kotak hitam yang ada di pesawat ada 2, yakni Flight Data Recorder (FDR) yang merekam parameter mesin dan lingkungan pesawat dan Cockpit Voice Recorder (CVR) yang merekam percakapan di dalam ruang cockpit.


(bil/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads