Bima Arya Minta Pengelola Kebun Raya Bogor Periksa Pohon-pohon Lainnya

Bima Arya Minta Pengelola Kebun Raya Bogor Periksa Pohon-pohon Lainnya

Rina Atriana - detikNews
Minggu, 11 Jan 2015 13:42 WIB
Jakarta - Kejadian pohon tumbang di Kebun Raya Bogor Minggu (11/1) pagi tadi, bukan yang pertama kali. Kejadian terakhir yaitu pada awal Desember 2014 lalu, namun tidak ada korban jiwa. Saat itu angin kencang sedang melanda kawasan Bogor.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, untuk kejadian pohon tumbang kali ini, diduga karena usia pohon yang memang sudah tua. Sementara itu cuaca di sekitar Kebun Raya dilaporkan tidak ada hujan maupun angin kencang.

"Cuaca baik, kemungkinan besar pohonnya sudah tua. Setelah berkoordinasi dengan Kepala Kebun Raya Doktor Didik, ada bagian pohon tidak terlihat memang patah, lalu menimpa orang-orang di bawahnya," ujar Bima Arya, saat dihubungi detikcom, Minggu (11/1/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengantisipasi kejadian serupa di kemudian hari, Bima Arya meminta pihak pengelola untuk melakukan pengecekan pohon-pohon di Kebun Raya Bogor. Meskipun hal tersebut masuk ke dalam salah satu kegiatan yang memang rutin dilakukan, namun Bima minta kembali dilakukan.

"Saya juga minta mereka (pengelola Kebun Raya) mengidentifikasi pohon-pohon lainnya. Secara keseluruhan Kebun Raya tidak ditutup, tapi di sekitar lokasi dipasang police line," ungkapnya.

Bima Arya telah meminta Dinkes Kota Bogor menyiapkan beberapa ambulans untuk membawa korban meninggal ke kediaman masing-masing.

Empat korban meninggal adalah Sarijo (39), asal Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor; Suryana (42), asal Kedung Halang, Sukaraja, Bogor;, Supriyono (31) asal Kandang Roda, Sukaraja, Bogor; Saifulloh (43), Cibinong, Bogor. Belasan orang lainnya terluka.

Kebun Raya Bogor berada di bawah wewenang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Kebun yang berusia berabad-abad itu selalu ramai di akhir pekan. Kebun yang berada di berdekatan dengan Istana Bogor dan Kantor Wali Kota ini seluas 87 hektare dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan.

(rna/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads