Seruan ini disampaikan di lebih dari 2.300 masjid yang ada di seluruh wilayah Prancis. Terdapat sekitar 5 juta warga muslim di Prancis. Demikian seperti dilansir AFP, Sabtu (10/1/2015).
"Kami mengecam kejahatan menjijikkan yang dilakukan teroris, yang aksi kriminalnya membahayakan niat kami untuk hidup berdampingan," ucap ulama Masjid Besar Paris, Dalil Boubakeur, saat khotbah salat Jumat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, di sejumlah masjid lokal di Prancis, ulama-ulama setempat juga menyatakan kecamannya bagi para pelaku yang mengklaim mereka melakukan aksi penembakan keji untuk membalaskan dendam Nabi Muhammad.
Majalah Charlie Hebdo memang memicu kemarahan umat muslim dunia dengan mempublikasikan karikatur Nabi Muhammad untuk menyindir militan Islamis yang banyak melakukan kekerasan di kawasan Timur Tengah.
"Orang-orang yang melakukan serangan dalam nama ajaran Islam bukanlah muslim... Nabi Muhammad tidak pernah mengajarkan kekerasan terhadap non-Muslim," tegas ulama Abdel Qader Achour dari masjid konservatif Omar Ibn Al Khattab yang letaknya tak jauh dari kantor majalah Charlie Hebdo.
"Prancis adalah negara kita, kami telah berada di sini selama tiga atau bahkan empat generasi dan seharusnya kita tidak takut," imbuhnya di hadapan sekitar 1.000 jamaah saat salat Jumat, kemarin (9/1).
"Terhadap sebuah kartun Anda membalas dengan kartun, terhadap sebuah gambar Anda membalas dengan gambar, terhadap sebuah artikel surat kabar Anda membalas dengan artikel surat kabar... Tapi Anda tidak bisa membalas dengan senjata," sebut ulama Mustafa Riad dari Masjid Union di kota Montpellier, Prancis.
(nvc/gah)