Seperti dilansir AFP, Sabtu (10/1/2015), seorang bayi perempuan berusia 2 bulan di kota Khan Yunis, Gaza meninggal dunia pada Jumat (9/1) karena penyakit yang dipicu cuaca dingin.
"Terganggunya paru-paru yang disebabkan oleh cuaca dingin," ucap juru bicara Kementerian Kesehatan, Ashraf al-Qudra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Departemen Pertahanan Sipil Gaza menyebutkan, puluhan rumah warga Palestina di wilayah pantai Gaza dilanda banjir akibat badai yang membawa hujan dingin dan angin kencang. Wilayah yang terkena banjir paling parah ialah Rafah yang terletak di dekat perbatasan Mesir.
"Setelah hujan sangat lebat, rumah-rumah warga dilanda banjir hingga mencapai kedalaman 1 meter di satu lokasi dan 1,5 meter di lokasi lainnya," juru bicara Departemen Pertahanan Sipil Gaza.
Warga setempat yang terkena banjir, terpaksa dievakuasi ke sekolah-sekolah setempat. Sedangkan beberapa warga lainnya yang terjebak banjir berhasil diselamatkan dengan menggunakan kapal nelayan yang berukuran kecil.
Otoritas Palestina di Tepi Barat telah menetapkan situasi darurat di seluruh wilayah Palestina ketika badai melanda pada Rabu (7/1) lalu.
Situasi semakin parah bagi warga Palestina karena lebih daru 100 ribu rumah warga di Gaza hancur atau rusak akibat serangan udara Israel selama 50 hari pada pertengahan tahun 2014 lalu. PBB mencatat, sekitar 17 ribu warga Palestina masih hidup dalam pengungsian.
(nvc/gah)