Para calon jamaah mengaku telah menyetor uang belasan juta hingga ratusan juta rupiah ke PT Ishop Albarjaya sejak setahun lalu. Seharusnya, mereka ratusan berangkat umrah pada 19 Oktober 2014 lalu. Ternyata jadwal ditunda dengan alasan tertentu. Para jamaah dijanjikan akan berangkat pada tanggal 21 Desember 2014. Tapi kemudian kembali dibatalkan.
Tati, salah satu calon jamaah asal Bantarjati, Kota Bogor, mengaku sudah menyetor uang hingga Rp 18 juta. Ia sudah beberapa kali mengikuti beragam kegiatan dan pelatihan. "Yang bikin tambah malu dan kesel, saya itu sudah sempet pamitan sama tetangga. Sudah bikin acara pengajian, karena saya mau berangkat umrah. Tapi ternyata berangkatnya ngga jadi. Pokoknya bikin malu," kata Tati kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Tukijo, calon jemaah umrah lainnya mengaku sudah menyetor uang sebanyak Rp 140 juta untuk 8 orang. "Kita mau uang kita kembali. Saya juga terus didesak, saya koordinir 8 orang. Semuanya gagal berangkat," kata Tukijo.
Perwakilan PT Ishrop Albarjaya, Zamzami Damba Adnani, mengaku pihaknya tertipu oleh salah satu pekerja yang memegang uang jamaah. Uang miliaran milik para calon jamaah dibawa kabur pekerja tersebut. Meski demikian, Zamzami mengaku akan bertanggung jawab.
Zamzani menambahkan, ia siap mengganti uang para calon jemaah umroh yang jumlahnya mencapai Rp 4 miliar rupiah dan akan memberikan jaminan dalam bentuk 2 sertifikat tanah, dan dua unit mobil senilai Rp 1 miliar.
"βKami masih melacak keberadaan staf kami yang membawa uang itu. Pokoknya kami akan bertanggung jawab," kata Zamzami di hadapan para calon jamaah umrah dan pihak kepolisian.
(try/try)