Cerita Para Mahasiswi yang Ikut Identifikasi Jenazah Korban AirAsia

Cerita Para Mahasiswi yang Ikut Identifikasi Jenazah Korban AirAsia

- detikNews
Jumat, 09 Jan 2015 18:51 WIB
(Foto: Rois Jajeli/detikcom)
Surabaya - Di tengah tim Disaster Victim Identification (DVI) Indonesia dan DVI 5 negara sahabat yang mengidentifikasi jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501, terdapat orang-orang berpakaian hijau-hijau. Mereka adalah dokter muda serta mahasiswi fakultas kedokteran yang ikut bergabung dengan para expert dan profesor ahli di bidang forensik.

Mereka yang baru pertama kali membantu DVI ini mengaku ada rasa kebanggaan tersendiri ketika jenazah yang diidentifikasi berhasil terungkap.

"Memang ada capeknya karena pulang sampai malam. Tapi bangga kalau jenazah ada yang berhasil diidentifikasi," kata Saskia, mahasiswi fakultas kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya, Jumat (9/1/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saskia ikut menjadi relawan bersama 9 temannya dari UHT Surabaya. Ia mengaku mendapatkan banyak pengalaman setelah bergabung bersama ahli dari manca negara, profesor ahli forensik dari Indonesia serta mahasiswa kedokteran dan dokter muda dari UI, Unair, UGM, Unibraw Malang, Unej dan kampus lainnya.

"Kapan lagi kita bisa bersama-sama dengan para profesor dan ahli dari dalam negeri dan luar negeri," terangnya.

Pengalaman yang didapat dari luar bangku kuliah ini juga dirasakan Rini, mahasiswi kedokteran UHT Surabaya. Ia mengaku sudah tak canggung lagi dengan mayat, karena saat kuliah sudah pernah menangani.

Namun ada sesuatu berbeda kita ikut terlibat DVI menangani korban pesawat AirAsia QZ8501 ini. "Ini kegiatan sosial. Tapi saya senang dapat bergabung serta mendapatkan ilmu lagi," terangnya.

Mahasiswi asal Tulungagung ini juga sudah menter (kebal) dengan bau yang ditimbulkan dari jenazah. "Saya nggak merasa bau. Mungkin sudah terbiasa dan tidak ada kiat-kiat khusus (untuk menghilangkan bau dari jenazah)," tandasnya.

(roi/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads