4 Tantangan Bagi Calon Kapolri: Perangi Polisi Nakal Sampai Terorisme

4 Tantangan Bagi Calon Kapolri: Perangi Polisi Nakal Sampai Terorisme

- detikNews
Jumat, 09 Jan 2015 17:42 WIB
Jakarta - Isu pergantian Kapolri semakin menguat. Sejumlah nama calon dalam jajaran bintang tiga mulai bermunculan. Namun begitu, orang nomor satu di institusi seragam coklat yang akan menggantikan Jenderal Sutarman itu dinilai memiliki 'PR' yang tidak sedikit.

"Yang pertama, soal keamanan dan ancaman terhadap NKRI, keamanan masyarakat. Belum lama ini beredar video Isis, ini jadi catatan penting untuk figur Kapolri ke depan, bentuk terorisme, ISIS dan premanise," kata Direktur Studi Demokrasi Rakyat, Hari Purwanto.

Hari menyampaikan ini pada diskusi "Tantangan ke Depan Kapolri Baru" yang digelar Koalisi Masyarakat Pemerhati Kepolisian (KOMPAK) di Cafe Omah Sendok, Jalan Mpu Sendok, Jakarta Selatan, Jumat (9/1/2015). Dalam kesempatan itu, hadir juga pembicara lainnya yaitu Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Demokrat, Ruhut Sitompul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditambahkannya, saat ini citra polisi buruk di masyarakat. Terkadang polisi juga terkesan menjaga jarak dengan publik dan pelayanannya yang birokratis. Untuk itu, β€Ždia berharap Kapolri ke depan adalah orang yang bisa komunikasi persuasif, responsif, figur merakyat dan koordinatif.

"Yang kedua, sering terjadi pungli, ada oknum-oknum nakal yang ambil pungli di masyarakat. Figur Kapolri ke depan, yang punya ketegasan terhadap oknum dan kemampuan manajerial kontrol," ujarnya.

Catatan yang ketiga, pemberantasan penyakit masyarakat seperti judi dan narkoba. Hari menilai Peredaran narkoba merupakan masalah besar. Tidak mungkin ada peredaran tanpa ada beking di belakangnya. Solusinya, figur Kapolri ke depan harus berani kontrol ke anak buah yang ikut membekingi narkoba.

"Yang ke-empat soal konflik TNI Polri. Ini sering terjadi. Apasih masalahnya, ini selesai hanya di tingkat pimpinan, tidak ke bawah. Soalnya, ada kecemburuan sosial soal ekonomi. Tawaran kami, figur ke depan, harus punya teknik komunikasi yang tak berjarak dengan jabatan. Kapolri baru harus pikirkan ini," tuturnya.

(idh/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads