Dari data LHKPN yang dilihat pada Rabu (24/12/2014) peraih Adhi Makayasa Akpol 1983 ini, memiliki total harta Rp 22,6 miliar. Harta itu paling banyak berupa tanah dan bangunan yang tersebar di sejumlah lokasi.
Budi terakhir melapor LHKPN pada 26 Juli 2013, dengan rincian harta tak bergerak Rp 21,5 miliar, yang terdiri atas tanah dan bangunan yakni 15 bidang di Subang, 7 bidang di Jakarta, 13 bidang di Bogor, 1 bidang di Bekasi, dan 1 bidang di Serang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan ajudan Megawati ini juga memiliki harta bergerak lain senilai Rp 215 juta, yang terdiri atas logam mulia, batu mulia, barang seni dan antik. Serta giro setara kas Rp 384 juta dan USD 24 ribu
Posisi Budi yang pernah berdinas sebagai ajudan Megawati dan juga peraih adhi makayasa dinilai sebagai jalan mulus meraih kursi Kapolri. Namun, Budi pernah ramai diberitakan terkait kasus rekening gendut.
Budi sudah membantah soal rekening itu. Dia menegaskan dirinya clear, seperti juga disampaikan pihak Mabes Polri. Setelah clear dari isu itu, karier Budi naik menjadi bintang tiga di posisi Kalemdikpol.
(fjp/ndr)