Kabarnya Hanya 4 Nama Calon Kapolri yang Diajukan Kompolnas ke Jokowi

Kabarnya Hanya 4 Nama Calon Kapolri yang Diajukan Kompolnas ke Jokowi

- detikNews
Jumat, 09 Jan 2015 15:16 WIB
Jakarta - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sudah sejak jauh-jauh hari menyaring nama-nama calon Kapolri. Kabarnya, ada empat jenderal bintang tiga yang diajukan Kompolnas ke Presiden Jokowi.

Informasi yang beredar di kalangan wartawan, Jumat (9/1/2015) empat nama jenderal itu yakni Irwasum Komjen Dwi Priyatno angkatan '82, Kalemdikpol Komjen Budi Gunawan angkatan '83, Kabaharkam Komjen Putut Bayuseno angkatan angkatan '84, dan Kabareskrim Komjen Suhardi Aliyus angkatan '85.

Nama Wakapolri Komjen Badrodin Haiti tak masuk ke dalam nama calon yang diusulkan karena terkait usia. Satu tahun lagi, Badrodin akan pensiun dan kabarnya ini menjadi kendala karena waktu masa jabatan yang singkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi soal pengajuan empat nama ini, Kompolnas menepisnya. Anggota Kompolnas Edi Hasibuan menegaskan hingga saat ini Kompolnas belum menyerahkan nama calon Kapolri kepada Presiden Jokowi. Menurut dia, nama-nama calon Kapolri akan diusulkan ke Presiden Februari mendatang.

Jumlah calon Kapolri yang akan diajukan lima orang, bukan 4 calon. "Yang sudah kami teliti lima, termasuk Wakapolri," tutur Edi.

Dia juga menjelaskan, saat ini Kompolnas masih dalam tahap penelitian. Para calon Kapolri ini ditelusuri, mulai dari riwayat hidup, rekam jejak selama bertugas, hingga mewawancara atasan, anak buah, dan tetangga serta keluarga.

"Kami melakukan assessment 360 derajat. Semua kami wawancara," urai dia.

Menko Polhukam yang juga Ketua Kompolnas Tedjo Edhie juga sudah merestui soal ini. Sehingga anggota Kompolnas bergerak mencari dan melakukan seleksi.

"Kami bersiap-siap bila presiden meminta. Akhir bulan ini, kami akan undang para calon Kapolri dan melakukan tatap muka," urai Edi yang mantan wartawan Pos Kota ini.

"Semua memiliki kans, sama kuat. Tapi sepenuhnya kami serahkan, untuk hak prerogatif presiden," tutur dia.

Lalu apakah Kompolnas akan melibatkan KPK dan PPATK? "Hasil rapat kami, biar presiden saja yang meminta KPK dan PPATK," tutup dia.

(ndr/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads