Sepuluh penyelam Basarnas tiba di posko gabungan di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, pada Jumat (9/1/2014) siang dari Jakarta. Kru Pesawat Boeing-737 VVIP yang mengangkut Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Penyelam-penyelam ini ditunjukkan posisi black box di pesawat Boeing yang masih terparkir di Lanud Iskandar. Posisi black box di Boeing dengan pesawat AirAsia yang berjenis Airbus memang berbeda, namun KNKT meminta agar tim alfa Basarnas ini melihat bagaimana bentuk black box di pesawar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Black Box Boeing terpisah antara cockpit voice recorder (CVR) dengan flight data recorder (FDR). Di mana untuk Boeing VDR berada di bagian bawah badan pesawat di dekat stabilizer sayap kanan, sementara FDR di atas di dekat pintu belakang sebelah kiri.
"Kalau Airbus ada di belakang. Di nail compartement sebelah kanan. VCR dan FDR nya jadi satu atas bawah. Tim penyelam mau ke lokasi belum tahu bentuk (black box) seperti apa. Kita kasih tahu biar tahu bentuknya," kata Yusuf.
Setelah mendapat pengarahan dan melihat posisi black box di Boeing, para penyelam Basarnas ini sempat melakukan simulasi. Mereka mempelajari cara membuka pintu compartement, bahkan dengan mata tertutup.
"Perlu simulasi dengan mata tertutup karena jika di dasar laut nanti tidak bisa melihat, kita bisa memperkirakan posisinya, dan bagaimana cara membukanya," ujar Ketua Rombongan Tim Alfa Basarnas, Ebram di lokasi yang sama.
Ebram yang sudah menjadi instruktur penyelam ini mengatakan, bahwa timnya akan dibagi menjadi dua dengan formasi masing-masing 5 penyelam. Satu tim akan berada di KN Purworejo untuk mencari badan pesawat, dan satu di KRI Banda Aceh untuk membantu penyelam TNI AL mencari black box.
"Nanti kami akan ke KN Purworejo dan KRI Banda Aceh. Kebetulan di simulasi, Boeing ada pintu kecilnya di sebelah kiri dekat ekor, kalau black box Airbus di sebalah kanan pintunya. Kami sudah mempelajari gambar skematiknya juga," jelas Ebram.
Hampir semua dari 10 penyelam tim alfa Basarnas ini sudah instruktur. Mereka datang lengkap dengan peralatan menyelam. Sepuluh penyelam itu adalah Ebram, Roni, Wisang, Bayu, Kiki, Satiri, Andaru, Tanti, Nia, Irwan.
"Kita belum tahu kapan akan turun, tapi kalau hari ini kemungkinan nggak karena sudah jam segini," tutup Ebram.
(ear/fjr)