Setiap malamnya, menara setinggi 324 meter ini dihiasi lampu terang yang semakin menonjolkan keindahannya di tengah kota Paris. Namun pada Kamis (8/1) malam, sekitar pukul 20.00 waktu setempat, lampu yang menghiasi Eiffel dimatikan. Demikian seperti dilansir AFP, Jumat (9/1/2015).
Perlahan-lahan, lampu di menara Eiffel berangsur menyala kembali. Momen langka ini terjadi di tengah ribuan orang yang berkumpul di salah satu sisi alun-alun Republique yang tengah mengikut malam kedua momen mengenang korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kota kami pernah menjadi tempat pengungsian bagi para penulis, filsuf, jurnalis yang merasa terancam dengan gagasan-gagasan mereka," ucap Walikota Paris, Anne Hidalgo, kepada surat kabar Liberation.
"Tidak ada tempat untuk gagasan ekstremis dalam bentuk apapun di Paris," tegasnya.
Menara Eiffel merupakan salah satu daya tarik turis di Prancis dan menjadi monumen terkenal di City of Light, sebutan lain untuk Paris.
Presiden Francois Holland menetapkan masa berkabung selama 3 hari bagi seluruh warga Prancis, mulai dari Kamis (8/1). Rumah-rumah warga dan kantor pemerintah serta gedung-gedung lainnya diminta mengibarkan bendera setengah tiang atau mengikat bendera dengan kain warna hitam sebagai bentuk berkabung dan untuk menghormati korban.
(nvc/nrl)