"Misalnya kayak di Hongkong sudah 90 persen lebih pergerakan itu menggunakan transportasi umum. Di Singapura juga. Bahkan Mumbai saja, di India, sudah hampir 50 persen. Kita saja yang paling kacau, baru 20 persen lebih," kata Ahok.
Hal ini dikatakannya kepada wartawan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (9/1/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Bupati Belitung Timur itu pun menekankan kepada Direktur PT Transportasi Jakarta Antonius Kosasih untuk menambah jumlah bus di DKI. "Inti semuanya apa? Bus mesti beres. Makanya kemarin saya rapat sama Transjakarta, saya tekanin benar, jumlah bus mesti nambah nih, mesti bus yang bagus supaya orang punya alternatif," tuturnya.
Ahok juga mendorong produsen-produsen bus agar bisa berproduksi dengan cepat. Baru-baru ini pemprov DKI menerima delegasi dari PT. Hino Motors Sales Indonesia dan meminta mereka mempercepat produksi bus berbahan bakar gas agar pada 2016 jumlah bus di DKI mencukupi.
Tahun ini pemprov DKI akan mendorong operator-operator swasta melakukan pengadaan bus dalam jumlah besar. Dia tak membatasi jumlah bus yang akan dibeli. "Pengadaannya oleh swasta. 1000-2000 bus juga bisa, kan operator, kita kan nanti bayarnya rupiah per kilometer," tutupnya.
(ros/fjr)