Islah Golkar Temui Jalan Buntu

Golkar Pecah

Islah Golkar Temui Jalan Buntu

- detikNews
Jumat, 09 Jan 2015 10:20 WIB
Jakarta - Perundingan islah kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono untuk menyatukan Golkar menemui jalan buntu. Ego kedua kubu membuat kisruh beringin semakin mengkhawatirkan.

Perundingan kedua yang digelar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Kamis (8/1) kemarin belum menemukan formula islah yang disepakati kedua pihak. Kalau ada kesepakatan hanya normatif soal dukungan ke pemerintahan Jokowi-JK, itu pun kemudian dibantah oleh kubu Aburizal yang menegaskan setia di Koalisi Merah Putih (KMP).

Tiga poin yang membuat perundingan kubu Agung dan Aburizal masih mentah antara lain soal keberadaan Golkar di KMP. Kubu Aburizal ngotot Golkar bertahan di KMP, sedangkan kubu Agung Laksono cenderung ke Kolisi Indonesia Hebat (KIH).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Poin selanjutnya yakni soal ‎permasalahan hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Sebagaimana diketahui, kubu Agung melayangkan gugatan terhadap kubu Ical di pengadilan itu. Namun kubu Ical ingin gugatan itu dicabut. Permintaan kubu Ical itu ditolak mentah-mentah oleh kubu Agung.

Terakhir, persoalan yang belum mencapai titik sepakat adalah perkara penafsiran keputusan Menteri Hukum dan HAM terkait perselisihan partai ini. Kubu Ical menafsirkan kepengurusan hasil Munas Riau 2009-lah yang sah, dengan kata lain Ical masih menjadi Ketum dan Idrus Marham masih menjadi Sekjen. Sementara kubu Agung Laksono menilai kepemimpinan Ical sudah demisioner alias kedaluwarsa.

Kini jalan pengadilan bisa jadi satu-satunya jalan keluar blunder di Golkar. Namun Ketua Wantim kubu Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung, justru melihat pengadilan adalah pintu perpecahan Golkar yang lebih besar lagi. Akbar khawatir yang kalah dalam pengadilan akan membuat partai baru. Tentu hal ini bakal membuat Golkar semakin hancur menuju Pemilu 2019.

"Seharusnya mengutamakan kepentingan partai di atas kepentingan pribadi," kata Akbar mengingatkan kedua kubu untuk munas bersama, Jumat (9/1/2015).

Lalu bagaimana nasib Golkar di 2019 jika perpecahan tak diselesaikan baik-baik?

(van/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads