"Hubungan dengan pemerintah bersikap kritis. Kenapa? Karena menurut UUD 45 begitu. Menurut kami, yang ditugaskan membangun negeri ini pemerintah. Golkar lahir untuk menyejahterakan rakyat, membantu pemerintah," kata Andi di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (8/1/2015).
Terkait kepastian posisi Golkar apakah tetap atau keluar dari KMP, dia mengakui kalau hal ini masih belum disepakati. Namun, dia berharap agar penentuan posisi Golkar ini bisa diselesaikan secara internal dengan tidak membawa partai lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi menambahkan kalau sejauh ini dalam perundingan terkait status kepengurusan juga masih mentok. "Intinya nanti kepengurusan ini di mana? Apakah salah satu dimatiin? Bali hidup, Ancol mati atau sebaliknya atau merger?" sebutnya.
Menurut Andi, proses perundingan masih berjalan alot. Status kepengurusan ini yang menjadi salah satu faktor yang membuat perundingan berjalan alot.
"Kita masih berkutat soal visi politik. Semuanya alot. Banyak yang alot. Penyatuan kepengurusan belum kita bicarakan" tuturnya.
(hat/trq)