"Pengangkatan ekor pesawat pimpinan Panglima TNI di KRI Banda Aceh. Cuaca tidak mendukung, tidak bisa dilanjutkan. Arus 2-5 knot, visibility 0-1 meter," ujar Direktur Operasional Basarnas Marsma SB Supriyadi di Posko gabungan di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng, Kamis (8/1/2014).
Tak hanya cuaca, pengangkatan ekor Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura tersebut juga dikatakan Supriyadi terkendala dengan peralatan. Untuk itu peralatan tambahan pun dikirimkan agar evakuasi esok hari bisa berjalan dengan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lifting bag ini berguna untuk menyeimbangkan kapal saat mengangkat beban berat. Sementara itu kendala peralatan juga ditemukan pada tali-tali yang digunakan untuk mengevakuasi temuan-temuan lainnya.
"Balon dibawa untuk membawa keseimbangan kapal. Ada kendala lain di rope. Dari 9 obyek belum membuahkan hasil yang memuaskan tapi kita terus berusaha. Terdeteksi benda di bawah laut, ada benda sepanjang 10 m, lebar 5 m. Kita belum lihat dari hasil penyelaman," Supriyadi menjelaskan.
Untuk itu Pati Bintang 1 ini mengatakan penyelaman besok akan dilakukan di beberapa obyek, termasuk di lokasi tempat Pesawat AirAsia hilang kontak. Pengangkatan ekor pesawat sendiri disebutnya berada di bawah komando KRI Banda Aceh.
"Untuk pengangkatan ekor kita upayakan Banda Aceh dan beberapa KRI. Penyelaman akan dilakukan di beberapa obyek. Kita juga bertambah kekuatan armada yang punya scan sonar deteksi. Mudah-mudahan besok cuaca baik dan teduh," tutup Supriyadi.
(ear/rvk)