"Mohon ini menjadi catatan bahwa cuaca sangat berpengaruh pada kecepatan evakuasi. Cuaca selalu berubah sama seperti sekarang ini," ujar Kadislambair Koarmabar Letkol Laut (T) Ferdy Hindarto di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng, Kamis (8/1/2014).
Fredy pun memberi contoh seperti helikopter yang hendak mengirimkan logistik ke lokasi penemuan yang terpaksa harus kembali karena hujan. Padahal cuaca di Posko gabungan di Pangkalan Bun cukup terik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah tim pertama di lapangan masuk, tim kedua sudah tidak berhasil karena arusnya kencang sehingga penyelam tidak bisa bekerja. Yang penting suasana bisa buat penyelam bekerja dengan batas kemampuannya ya. Kalau mengharapkan normal tenang, sulit ya," kata Fredy.
"Kalau nggak bisa kerja maka tidak memungkinkan untuk menyelam. Kita kejar kecepatan, kalau bisa cepat kenapa tidak," lanjutnya.
Untuk black box jika ditemukan, tim penyelam akan mengusahakan mengangkatnya sekaligus bersamaan dengan kerangka bagian ekor Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura itu. Meski begitu, Fredy mengatakan semua tetap kembali melihat bagaimana perkembangan situasi di lapangan.
"Lihat situasi, kalau bisa diangkat semuanya ya lebih baik lagi, dibandingkan harus mengeluarkan black box kondisi melayang-layang di air. Jadi semua sangat situasional jadi kita tunggu dulu ya. Kalau ditemukan akan diserahkan ke KNKT atau Basarnas," tutupnya.
(ear/aan)