Akbar Tolak Tawaran Jadi Ketua Wanbin Versi Agung Laksono

Golkar Pecah

Akbar Tolak Tawaran Jadi Ketua Wanbin Versi Agung Laksono

- detikNews
Kamis, 08 Jan 2015 12:11 WIB
Jakarta - Akbar Tandjung selama ini selalu mendapat posisi penting di partai beringin. Namun demi mendorong munas bersama untuk mempersatukan Golkar, Akbar rela menolak tawaran kubu Agung Laksono untuk menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar.

Agung Laksono menawarkan islah dengan cara merger atau penyatuan kepengurusan. Agung ingin semua pengurus Golkar hasil Munas Bali bergabung ke kepengurusan hasil Munas Jakarta. Agung menawarkan Aburizal Bakrie menjadi Ketua Wantim, Akbar menjadi Ketua Wanbin, dan jabatan wakil ketua umum bakal ditambah.

Namun Akbar justru mempertanyakan formula islah yang menguntungkan Agung Laksono ini. "Ketua umumnya siapa?" kata Akbar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebetulnya konsep yang ditawarkan Agung itu untuk posisi Ketum dan Sekjen tetap dipegang Agung dan Zainuddin Amali yang dihasilkan Munas Jakarta. Tentu ini tidak adil bagi kubu Aburizal Bakrie.

"Itu belum tentu bisa disepakati, kita harusnya mengutamakan kepentingan partai di atas kepentingan pribadi," sindir Akbar.

Menurut Akbar yang paling netral adalah penyelesaian konflik lewat munas bersama atau munas islah. Penyelesaian melalui jalur pengadilan bisa menghabiskan banyak waktu dan membuat Golkar berpotensi merugi dalam ranah Pilkada serentak.

"Paling legowo itu kepada munas bersama, menyatukan, mensolidkan partai. Kemudian setelah solid sama-sama memajukan agenda politik menghadapi Pemilu 2019," pungkasnya.



(van/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads