Dalam kunjungan ke kantor detikcom di Jl Warung Buncit, Jakarta Selatan, Rabu (7/1/2015) sore kemarin Agung mengungkap dirinya membuka peluang islah dengan cara merger atau penyatuan kepengurusan.
Namun demikian skenario islah yang dikehendaki oleh ketum hasil Munas Jakarta itu cenderung menguntungkan dirinya dan Sekjen Zainuddin Amali yang ikut hadir dalam pertemuan. Agung menegaskan posisi ketua umum dan sekjen hasil Munas Jakarta tetap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agung berencana memberikan posisi kehormatan untuk Aburizal Bakrie dan Akbar Tandjung yang menjadi duo pimpinan Golkar versi Munas Bali. "ARB kita hormati dia sudah memimpin 5 tahun, dia kan bisa jadi Ketua Dewan Pertimbangan Golkar. Kemudian untuk Pak Akbar demi persatuan dan kesatuan kita tempatkan sebagai Ketua Dewan Pembina," kata Agung.
"Pak Siswono juga bisa jadi Dewan Kehormatan misalnya," imbuhnya.
Untuk gerbong Ical yang saat ini menjabat posisi penting di DPP versi Munas Bali juga akan diberi tempat. "Waketum bisa ditambah, mungkin agak gemuk ya tidak masalah," katanya.
"Memang tidak ada di AD/ART posisi Wabin misalnya, tapi dengan dasar persatuan dan kesatuan bisa diambil kompromi dan kita laporkan di Munas lima tahun yang akan datang," katanya santai.
(van/try)