Mereka adalah kakak beradik Said Kouachi dan Cherif Kouachi yang diyakini merupakan warga Prancis keturunan Aljazair berusia di awal 30-an. Kaki tangan mereka bernama Hamyd Mourad, berusia 18 tahun yang kewarganegaraannya tidak jelas. Demikian dilansir The Independent, Kamis (8/1/2015).
Pejabat setempat menyebut ketiga pria ini terkait dengan jaringan teroris Yaman. Namun, mereka tidak mengkonfirmasi apakah kelompok itu adalah al-Qaeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan segera masuk. Entah akan ada tembak menembak atau mereka telah lolos karena diinformasikan oleh media sosial," kata seorang polisi kepada kantor berita Perancis AFP.
Puluhan petugas dari pasukan serangan 'Raid' telah mengepung gedung di Reims yang merupakan kota asal si bungsu dari tiga tersangka. Polisi meminta wartawan dan warga untuk menstreilkan daerah tersebut.
Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve mengatakan tiga orang tersebut sedang diburu dan semua sarana telah dikerahkan untuk menetralkan tiga penjahat yang telah melakukan tindakan barbar ini. Dia menambahkan bahwa operasi akan berlangsung secepat mungkin.
Para penyerang yang memakai topeng dan tudung ini bersenjatakan senapan otomatis. Mereka melepaskan tembakan di tengah pertemuan editorial.
Serangan maut ini menewaskan 12 orang, termasuk dua orang polisi. Pemimpin redaksi Charlie Hebdo dan 3 orang kartunisnya diketahui juga tewas ditembak pelaku.
(imk/jor)