"Saya akan (membantu) fokus pada komunikasi politik dan pemerintahan," kata Ari saat berbincang dengan detikcom, Rabu (7/1/2015).
Ari bukan orang baru bagi Jokowi. Dia adalah mantan anggota Tim 11 yang mendapat amanah langsung dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk mengawal pengajuan Jokowi sebagai calon presiden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ari kemudian dipercaya menjadi anggota Tim Transisi yang bertugas menyiapkan peralihan pemerintahan dari Susilo Bambang Yudhoyono ke Jokowi. Bersama Pratikno, Andi Widjajanto, Jaleswari Pramodhawardani, Cornelis Lay, dia terlibat dalam penyusunan Lembaga Kepresidenan dan Arsitektur Kabinet pemerintahan Jokowi-JK.
Setelah Jokowi dilantik menjadi Presiden, Tim Transisi pun dibubarkan. Ari Dwipayana kembali mengajar di kampus UGM, Jaleswari Pramodhawardani pun kembali ke Lembaga Ilmu Pengatahuan Indonesia (LIPI).
Kini Ari diangkat menjadi Staf Khusus Mensesneg. Pria kelahiran Ubud, 24 Fabruari 1972 itu juga menjadi salah satu penyusun pidato Jokowi baik yang dibacakan di Pelabuhan Sunda Kelapa maupun saat pelantikan Presiden di gedung MPR/DPR pada 20 Oktober 2014 lalu.
Ari menyelesaikan studi S1 di Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisipol UGM pada 1995. Peraih gelar Master Ilmu Politik dari UGM itu tak asing dengan PDI Perjuangan karena disertasinya memang mengulas soal Runtuhnya Pembiayaan Gotong-Royong, Studi tentang Pembiayaan PDIP 1993-2009.
Sejak 1997, Ari menjadi dosen di Jurusan Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM. Dia juga menjadi peneliti di Institute for Research Empowerment Jogja, dan Sekretaris Yayasan Interfidei Yogyakarta.
(erd/trq)