Dikatakan salah satu penyelam TNI, Sersan Mayor Dovlen, objek sangat identik dengan ekor pesawat.
"Jadi di dalam pesawat ada tulisan huruf warna merah, IAA, warna merah, dan bodi masih dalam keadaan licin dan baru. Saat ini objek masih diikat dengan tali," jelas Dovlen di atas Kapal MGS GeoSurvey, Rabu (7/1/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Objek dalam posisi menghunjam di kedalaman 34 meter," jelas Dovlen.
Para pakar pemetaan yang berada di Kapal MGS GeoSurvey menemukan benda berdimensi besar di kedalaman 25 meter. Benda itu tepatnya berada di koordinat 03.3839S (Lintang Selatan) dan 109.4343E (Bujur Timur).
Menurut Party Chief (ketua tim) misi pemetaan di Kapal MGS GeoSurvey, Muhammad Aga Ridha Aldila, Rabu (7/1/2015), benda itu berdimensi panjang 10 meter, lebar 5 meter dan tinggi 3 meter. Posisinya berbentuk seperti kubus menghujam ke dasar laut dan berada di kedalaman 25 meter di perairan Selat Karimata.
Pukul 12.00 WIB, Kepala Basarnas Marsdya FHB Soelistyo menggelar jumpa pers. Dia memastikan benda yang ditemukan kapal GeoSurvey itu adalah ekor pesawat AirAsia setelah penyelam pelopor mengambil fotonya dari kedalaman laut. Dia menyebut, berdasar foto terdapat tulisan A, Z dan AIR. Hal itulah yang menambah keyakinannya bahwa benda itu adalah ekor.
Ekor pesawat memiliki fungsi krusial, karena di sinilah kotak hitam tersimpan. Kotak hitam akan menguak penyebab kecelakaan pesawat yang berisi 162 orang itu.
(nwk/nrl)