"Mereka datang untuk berdagang mencari komoditas, terutama pala dan burung indah. Selain berdagang, mereka juga melakukan syiar agama Islam," urai Kepala Balai Arkeologi Jayapura, M Irfan, Selasa (7/1/2015).
Menurut Irfan, para saudagar Arab ini juga membangun pemukiman yang diperkirakan sudah ada sejak abad 17. "Selain pala mereka juga memperdagangkan kayu gaharu, damar," jelas Irfan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sisi seni dan budaya, para saudagar ini juga meninggalkan pengaruh pada musik yang ada di kawasan itu. Arkeolog masih melakukan penelitian pada penemuan makam ini.
"Mereka juga mewarisi musik gambus yang mereka sebut Arababo," tutup dia
(ndr/mad)