Ekstremisme 'Mengancam' Reformasi Myanmar

Ekstremisme 'Mengancam' Reformasi Myanmar

- detikNews
Rabu, 07 Jan 2015 10:43 WIB
Jakarta - Kardinal pertama Myanmar memperingatkan bahwa ekstremisme agama menjadi ancaman bagi proses demokratisasi yang sedang berjalan di negara itu.

Charles Maung Bo yang baru diangkat sebagai kardinal oleh Paus Franciskus mengatakan hal itu dalam wawancara dengan kantor berita Reuters.

Ia mengatakan nasionalisme di kalangan pemeluk Buddha yang diarahkan kepada minoritas Muslim di Myanmar bisa mendorong kelompok minoritas itu menjalin hubungan dengan kelompok-kelompok ekstrem internasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kardinal Charles Maung Bo mengatakan sejauh ini kelompok minoritas Muslim tenang, tetapi bila mereka mendapat dukungan komunitas Muslim internasional, maka kekerasan dan terorisme bisa terjadi.

Wartawan BBC di Yangon Jonah Fisher melaporkan reformasi telah membawa perubahan besar di Myanmar tetapi juga menampilkan sisi gelapnya.

Ketegangan agama yang sebelumnya ditutupi sekarang terbuka.

Untuk mencegah ketegangan dan kekerasan, Charles Maung Bo menyerukan saling pengertian yang lebih besar.

Kardinal baru itu juga meminta pemerintah mengatasi pidato-pidato yang menyulut kebencian.

Tidak kurang 140.000 warga Muslim tinggal di kamp-kamp pengungsian sejak terjadi kekerasan dengan warga Buddha.


(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads