Bawa 800 Kg Sabu Wong Ching Ping, Nahkoda Kapal Dijanjikan Jadi Kapten

Bawa 800 Kg Sabu Wong Ching Ping, Nahkoda Kapal Dijanjikan Jadi Kapten

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Selasa, 06 Jan 2015 19:53 WIB
Jakarta -

BNN melakukan rekonstruksi bongkar muat sabu sindikat Wong Ching Ping di Kapal Tongkang Pelabuhan Dadap, Tangerang. Dari rekonstruksi tersebut BNN mendapat informasi bahwa nahkoda kapal diiming-imingi profesi kapten di kapal besar.

Dalam kasus ini penyidik juga meringkus 4 WNI berprofesi sebagai kurir perantara antara sindikat Wong Ching Ping dengan pemasok sabu internasional. Tiga diantara tersangka diantaranya bernama Sujardi nahkoda kapal, Salim pemilik kapal dan Andika ABK kapal.

"Saya mau dijanjikan kapten di kapal besar, itu yang buat saya semangat. Tidak ada (uang)," kata Sujardi kepada wartawan di Pelabuhan Dadap, Tanggerang, Selasa (6/1/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada Deputi Pemberantasan BNN, Deddy Fauzi Elhakim mengaku tidak tahu barang yang diambil merupakan sabu seberat 840 Kg. Ia mengaku hanya diperintah oleh pemilik kapal Salim untuk datang ke sebuah kordinat perairan Kepulauan Seribu.

"Saya bertiga bertolak dari sini, karena kapal mengalami masalah bersandar dulu selama satu hari setelah itu kami diperintah ke sebuah kordinat saya lupa kordinatnya apa kira-kira 5 jam dari Pulau Pramuka yang jelas itu perairan kapal internasional," ujarnya.

Sesampai di kordinat tersebut, Surjadi bersama kedua rekannya menunggu selama satu jam. Hingga akhirnya sebuah kapal besar datang merapat ke kapal tongkang miliknya.

"Mereka berbicara bahasa Cina saya tidak ngerti artinya apa, pokoknya mereka langsung melempar muatan ke atas kapal kami lalu meninggalkan kami. Sepenglihatan saya mulai dari ABK sampai kapten kapalnya merupakan orang Cina," tuturnya.

Usai melakukan bongkar muat di perairan jalur internasional, Sujardi bersama kedua rekannya kembali ke pelabuhan Dadap, Tangerang. Lama perjalanan ditempuh selama 15 jam lantaran kondisi ombak sedang tinggi.

"Kita sampai sini (pelabuhan Dadap) jam 9 pagi, terus pindahkan barang ke mobil boks," tutup Sujardi.

(edo/mpr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads