"Tadi ada sekitar 5300-an yang apel kesiapan untuk antisipasi banjir dari berbagai satuan kerja untuk melihat persiapan personel dan peralatan. Peralatan itu dibuat perahu rakit yang terbuat dari ada bambu, drum, dan jerigen," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (6/1/2015).
Perahu rakit sengaja dipersiapkan karena dinilai kuat untuk menembus banjir Jakarta di mana pemukiman yang terkena banjir termasuk pemukiman padat penduduk. Sementara perahu karet tidak begitu digunakan mengingat rentan mengalami kerusakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai kewaspadaan, Polda Metro Jaya akan terus memonitor perubahan cuaca khususnya dari Badan Meteorologi Kinematologi dan Geofisika (BMKG).
Selain peralatan yang memadai, Polda Metro Jaya juga menyiapkan personil dari Brimob dan Sabhara yang memiliki kemampuan dalam search and rescue (SAR). Soal kemampuan anggota dalam SAR ini, kata Martinus, tidak perlu diragukan lagi.
"Anggota Brimob itu punya 6 kemampuan, salah satunya kemampuan SAR yang handal," tegasnya.
Untuk lebih meningkatkan kemampuan anggota, pihaknya juga terus melatih para anggotanya. Rencananya, para anggota tersebut akan dilatih di Kali Sunter, Jakarta Utara.
"Kalau latihan sebenarnya itu sudah rutin, tetapi kita latihkan mereka di kondisi lapangan yang memang rawan banjir seperti di Kelapa Gading dan Kampung Pulo," pungkasnya.
(mei/ndr)