Grup whatsapp yang diberi nama 'Diseminasi Weather IKR' itu dibentuk oleh Kepala BMKG Pangkalan Bun Lukman Soleh, saat posko gabungan pencarian AirAsia QZ 8501 didirikan di Pangkalan Bun.
Sebetulnya, setiap pagi pukul 07.00 WIB di Lanud Iskandar sudah diadakan briefing terkait prakiraan cuaca dari kepala BMKG dan pembagian tugas terbang dari Danlud kepada para pilot yang akan mencari dan evakuasi AirAsia. Tapi prakiraan tidak 100 % tepat sehingga cuaca yang real time sangat dibutuhkan para pilot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada 41 orang pilot, petugas BMKG dan tim Basarnas yang tiap hari mendapatkan update informasi cuaca dari grup tersebut. Informasi yang disampaikan terkait kondisi terkini hasil pengamatan satelit oleh BMKG.
"Info dari Pilot AL KRI Banda Aceh lego di LS 03˚ 55' 37, BT 110˚ 33' 00," salah seorang penerbang meminta kondisi cuaca sebelum KRI Banda Aceh menurunkan jangkar di area pencarian.
Kurang dari satu menit permintaan itu direspons BMKG dengan mengirimkan citra radar terkini lengkap dengan beberapa gambar yang berisi pergerakan angin, arus laut, tinggi gelombang dan lainnya.
Dengan demikian pilot yang akan menuju KRI Banda Aceh dan tim SAR yang berada dalam kapal itu bisa membuat pertimbangan untuk mengantisipasi jika cuaca menjadi buruk dan menyulitkan proses evakuasi.
Selain update cuaca secara real time, BMKG juga menyampaikan prakiraan cuaca yang biasanya dikirim dalam 3 jam sekali. Penjelasan cuaca dibagi dalam dua bagian lokasi pencarian AirAsia. Bagian barat mencakup area I dan IV, bagian timur mencakup area II dan II.
"Photo citra radar adalah kondisi real time di lapangan, sementara prakiraan sebagai informasi keadaan cuaca ke depan untuk membantu tim evakuasi," ucap Lukman.
Hingga memasuki hari kesepuluh ini total sudah 39 jenazah yang berhasil ditemukan, sebanyak dua jenazah saat ini masih dalam proses evakuasi oleh helikopter dari Kapal Diraja Kasturi Malaysia dan kapal JS Onami Jepang. Total armada laut dan udara yang diterjunkan ada 88 armada.
(iqb/aan)