Pakai Alat Canggih, Ini Kata Penyelam soal Skema Evakuasi Bagian AirAsia

AirAsia Ditemukan

Pakai Alat Canggih, Ini Kata Penyelam soal Skema Evakuasi Bagian AirAsia

- detikNews
Selasa, 06 Jan 2015 13:45 WIB
Selat Karimata - Sebelum melaksanakan tugas mencari potongan besar AirAsia QZ8501 di kedalaman perairan Selat Karimata, tim penyelam mempersiapkan sejumlah alat-alat canggih untuk memastikan benda apa yang diidentifikasi hingga alat evakuasi.

Dipastikan tim penyelam harus mempersiapkan kondisi kesehatannya. Mental pun harus siap penuh karena medan dengan cuaca yang tidak menentu harus dihadapi.

Tim penyelam yang diterjunkan itu berasal dari Kopaska, Intai Amfibi, Divisi Penyelam Bawah Air, dan dari Jala Mangkara (Denjaka). Salah satu penyelam dari Denjaka, Sersan Satu Paskalis sudah siap dengan kacamata selam canggihnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini NVLS, Night Vision Monocular Submersible," kata Paskalis kepada detikcom di KRI Banda Aceh sambil menunjukkan kacamata selam hitam.

Kacamata tersebut seperti kacamata selam biasa, namun di kaca bagian kiri terdapat semacam teropong kecil. Teropong itulah yang menjadi komponen penting pencarian benda di bawah laut yang gelap.

"Sasaran molekul apapun terdeteksi. Di bawah (laut) gelap bisa deteksi benda apakah itu pesawat atau bukan," tandas pria asal Timor itu.

Ia menambahkan bobot barang bawaan berupa perlengkapan yang dibawa penyelam cukup berat yaitu sekitar 15 kg sampai 20 kg. Penyelaman dilakukan jika sudah ditentukan titik koordinat dan kondisi cuaca memungkinkan.

"Tabung ini Open Sirkut kapasitas 15 liter, volume 200 bar lebih dari 3.000 psi," pungkas Paskalis ketika menunjuk kumpulan tabung oksigen berwarna hitam.

Benda yang diperkirakan potongan AirAsia QZ8501 berada di kedalaman sekitar 30 meter. Dengan peralatan yang dibawa, lanjut Pangkalis, dirinya bisa bertahan sekitar 30 menit di dalam laut.

"Terhitung mulai dari turun ke air bisa 30 menit," tegasnya.

Peralatan tidak hanya itu, ada dari tim penyelam Dislambair dengan perlengkapan selam bernama Kirby Morgan Band 37. Alat itu berupa helm selam kuning dilengkapi kamera dan lampu penerangan di bagian atas kanan dan kiri, kemudian ada dua koper berisi alat pengatur tekanan udara untuk helm tersebut. Koper berikutnya berisi layar kompiter dan sejumlah panel untuk melihat gambar yang direkam kamera pada helm secara realtime.

Di hanggar yang berada di KRI Banda Aceh juga disiapkan peralatan berupa Ambilicel yaitu rangkaian kabel berwarna kuning, hitam, dan merah yang ujungnya terdapat kamera. Kabel serupa juga disiapkan namun lebih kecil dan berwarna kuning. Dua kabel itu panjangnya mencapai 100 meter.

Jika nantinya potongan AirAsia QZ8501 ditemukan dan akan diangkat, juga sudah disiapkan balon berwarna oranye yang mampu mengangkat benda seberat 5 ton.

"Ada juga kompresor untuk mengisi tabung. Airbang untuk tekanan udara," tandas KLS Winarto dari tim penyelam Dislambair.

(alg/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads