Seperti dilansir Reuters, Selasa (6/1/2015), kedua polisi tersebut meyakini pria ini berbahaya karena membawa senjata api di tengah publik. Namun akhirnya diketahui bahwa senjata tersebut hanyalah senapan angin.
Meskipun demikian, sebelumnya pria itu sempat mendatangi polisi untuk menanyakan jenis senjata apa yang mereka bawa saat bertugas. Pria itu juga banyak bertanya soal apakah polisi tersebut pernah terlibat kasus penembakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi hanya menjelaskan bahwa pria ini awalnya berkeliaran di area parkir Kepolisian San Francisco pada Minggu (4/1) waktu setempat, sebelum kejadian. Polisi yang ada di lokasi sempat meminta pria tersebut pergi.
Namun pria tersebut malah berdiri di pintu keluar area parkir, menghalangi mobil polisi yang hendak keluar. Polisi yang ada di dalam mobil kemudian keluar dan memintanya pergi.
Tak diduga, pria ini bergerak sambil mengangkat bajunya, dan terlihat seperti bagian pangkal senjata api di balik baju tersebut. Hal inilah yang membuat kedua polisi mengambil pistol mereka.
Ketika pria tersebut telah mengeluarkan senjata dari balik bajunya, polisi melepas tembakan ke arahnya sebanyak 3 kali. Tembakan tersebut mengenai si pria yang kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Namun pada Minggu (4/1) malam waktu setempat, pria tersebut dinyatakan tewas akibat luka tembak yang dideritanya.
Pemeriksaan menemukan fakta bahwa senjata yang dibawa pria tersebut merupakan senapan angin yang bisa menembakkan BB atau pellet, bukan senjata api yang menembakkan peluru besi. Kepolisian San Francisco akan menggelar rapat dengan otoritas kota setempat untuk membahas insiden ini.
(nvc/nwk)