"Buat kami dialog, islah itu tak ada," kata Tumpal kepada wartawan di kantor MKGR Jl. Danau Tondano no.A4, Benhil, Jakarta Barat, Selasa (6/1/2015).
Menurut dia, apabila kasus Agung Cs bisa diselesaikan dengan islah, maka akan bisa terulang di kasus yang lain. "Coba bayangkan jika setiap partai ada gangguan terus islah, gimana jadinya," kata Tumpal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi menurut dia, munculnya dualisme kepemimpinan di Partai Golkar bermula dari aksi kekerasan yang terjadi di kantor DPP beberapa hari sebelum Munas Bali digelar.
"Ini tak bisa jadi panutan. Ini kan latar belakangnya kekerasan. Setiap kekerasan latar belakangnya islah. Ini gimana kalau seperti ini? Itu adalah pembinaan keliru, menjerumuskan bangsa untuk rontok pada supremasi hukumnya," kata Tumpal.
Menurut Tumpal, MKGR mengakui Golkar versi Munas di Bali dan akan membela kepengurusan Ical di pengadilan. "Ada 100 kuasa hukum untuk itu. Kami sangat prihatin Bang Ical membuka pintu dengan para pengganggu Partai Golkar," kata Tumpal.
(erd/nrl)