Siapa sangka hasil jerih payah penyidik BNN selama tiga tahun berbuah hasil manis. Pasalkan pengungkapan 800 Kg Sabu di Kalideres, Tangerang kemarin merupakan pengungkapan terbesar dalam sejarah pemberantasan narkotika tingkat Asean.
"Jadi ini sudah kita targetkan 3 tahun lebih tetapi yang efektif penyelidikan setahun terakhir jaringan international juga berkat kerja sama besar Cina Hongkong, Thailand karena jaringan ini tak hanya menargetkan Indonesia saja tertapi negara lain," ujar Deputi Pemberantasan BNN, Deddy Fauzi Elhakim di sela-sela gelar perkara di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (6/1/2015).
Deddy mengatakan pengungkapan ini merupakan kerja keras penyidik BNN. Pasalnya jumlah sabu yang didapat lima kali lebih banyak dari hasil tangkapan BNN bulan November sebesar 160 Kg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini dikatakannya Indonesia memiliki ribuan entry poin pelabuhan tikus. Dari belasan pelabuhan dan badara resmi masih terdapat ribuan pelabuhan ilegal lainnya.
"Sebagai negara kepulauan kita memiliki entry poin pelabuhan tikus terbanyak yang menjadi celah bagi mereka. Hal ini menjadi tugas berat kami yang harus dapat mengawasi jalur tikus di Indonesia," tutupnya.
(edo/ndr)