Posko Pencarian AirAsia Halim PerdanaKusuma, Jakarta Timur memang menjadi semacam 'mak comblang' informasi antara perkembangan di lapangan pencarian dengan Badan SAR Nasional (Basarnas). Sebagaimana diketahui, Basarnas merupakan lembaga yang memimpin pencarian ini.
"Kita adalah jembatan," kata salah satu petugas Posko Halim, Sertu Arif Sumarsono, di sela kesibukannya bekerja mencatat informasi di poskonya, Lanud Halim, Jakarta Timur, Selasa (6/1/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya saya sudah ada di sini dari pukul 05.00 WIB pagi hingga lebih dari pukul 21.00 WIB. Bahkan kadang-kadang saya jam 04.00 WIB dini hari sudah di sini," kata Arif.
Pesawat radio SSB (Single-sideband) High Frequency dan Very High Frequency menjadi senjata mereka. Radio ini menerima dan meneruskan informasi dari tim di lapangan ke Basarnas dan Komandan Lanud Halim Perdanakusuma, juga sebaiknya. Kendala yang mereka hadapi yakni apabila cuaca buruk, sinyal radiopun bisa terganggu karenanya.
"Informasi disampaikan ke komandan Lanud Halim Marsda Sri Pulung. Dari komandan diteruskan ke atas lagi. Kalau ada permintaan dari Basarnas, kita teruskan ke Basarnas, dan juga sebaliknya," kata Arif.
Pria lajang usia 25 tahun lulusan Sekolah Calon Bintara ini menyatakan Posko ini bekerja merekam kondisi cuaca, ketinggian terbang pesawat yang hilir mudik melakukan pencarian, durasi terbangnya pesawat, temuan-temua di lapangan, hingga sisa bahan bakar pesawat.
"Kalau pas sendiri dan pesawat yang terbang pas lagi banyak, bisa agak kewalahan," ucapnya santai.
Rata-rata kerja pencarian berhenti pukul 19.00 WIB. Namun posko masih harus menunggu arahan Basarnas hingga sekitar pukul 21.00 WIB. "Kurang tidur sedikit, nggak apa-apa," ucapnya.
Posko ini menempati Gedung Suma 3 di Lanud Halim. Selain peralatan radio, ada monitor layar datar untuk memantau cuaca di udara, arah angin, dan pergerakan pesawat. Ada pula monitor televisi untuk memantau perkembangan.
(dnu/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini