Penerbangan AirAsia QZ8501 sedang dalam perjalanan menuju Singapura dari Surabaya, hari Minggu (28/12), sebelum kehilangan kontak dan jatuh di kawasan Laut Jawa dan menewaskan 162 penumpang dan kru.
37 mayat telah ditemukan, termasuk beberapa yang masih terikat di kursinya. Diyakini masih banyak yang terperangkap dalam tubuh pesawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahli forensik dari Australia pun ikut turun membantu Indonesia untuk proses identifikasi korban.
Kepolisian Federal Australia (AFP) telah mengirimkan tiga petugas yang ahli dalam identifikasi korban bencana dan dua ahli forensik sipil ke Surabaya.

"Australia terus melakukan kontak langsung dengan Indonesia untuk menawarkan bantuan kepada Indonesia menangani kecelakaan penerbangan QZ8501," ujar juru bicara Pemerintah Federal Australia.
"Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) telah setuju untuk memenuhi permintaan Indonesia agar mengirimkan ahli perekam penerbangan, jika dibutuhkan."
Kapal patroli Indonesia telah menemukan sesuatu yang diduga ekor pesawat. Pada bagian ekor ini kotak hitam dan perekam data penerbangan biasanya terletak.
"Saya belum mengatakan itu adalah ekor," ujar Fransiskus Bambang Soelistyo, Ketua Badan SAR Nasional (Basarnas) dalam konferensi pers di Jakarta.
"Itu dugaan. Kita mencoba untuk mengkonfirmasinya sekarang."
(nwk/nwk)