Suriah Mengadu ke PBB Soal Kunjungan Senator AS John McCain Tanpa Visa

Suriah Mengadu ke PBB Soal Kunjungan Senator AS John McCain Tanpa Visa

- detikNews
Selasa, 06 Jan 2015 09:58 WIB
John McCain (Reuters)
Damaskus - Otoritas Suriah mengadu kepada PBB soal kunjungan ilegal Senator Amerika Serikat John McCain dan mantan diplomat lainnya. Tokoh-tokoh tersebut masuk ke wilayah Suriah tanpa visa, dalam kunjungan terpisah.

Suriah menganggap kunjungan ilegal tersebut sebagai tindakan melanggar kedaulatan wilayahnya. Duta Besar Suriah untuk PBB, Bashar Ja'afari menyerukan kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon dan juga 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB untuk menekan pemerintah yang warganya terlibat kunjungan ilegal tersebut.

"Melakukan langkah yang diperlukan terhadap warga mereka yang telah masuk ke wilayah Suriah secara ilegal," sebut Ja'afari dalam suratnya, seperti dilansir Reuters, Selasa (6/1/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tindakan semacam itu merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Suriah dan juga terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB terkait Suriah," imbuhnya dalam surat tertanggal 30 Desember 2014.

Secara umum, Suriah mengeluhkan kunjungan ilegal sejumlah wartawan dan tokoh ternama ke wilayahnya. Sedangkan secara khusus, Suriah mempersoalkan kunjungan ilegal McCain ke Suriah pada Juni 2013 lalu. Saat itu, juru bicara McCain sempat menyebut politikus Republik tersebut menemui pemberontak Suriah.

Selain McCain, ada juga mantan Menteri Luar Negeri Prancis Bernard Kouchner dan mantan diplomat AS Peter Galbraith yang masuk ke wilayah Suriah tanpa visa. Menurut Ja'afari, Kouchner berkunjung ke Suriah pada November 2014 lalu dan Galbraith pada Desember 2014 lalu bersama dengan sejumlah politikus dan pemimpin militer AS.

Kemudian Ja'afari menambahkan, ada juga mantan politikus Kuwait, Walid al-Tabtaba'i yang masuk ke wilayah Suriah secara ilegal pada September 2013. Menanggapi hal ini, McCain telah memberikan tanggapannya.

"Ini menyedihkan tapi juga merupakan kebenaran yang tidak mengejutkan bahwa rezim Assad (Presiden Bashar al-Assad) tidak mempedulikan pembantaian lebih dari 200 ribu pria, wanita dan anak-anak, tapi meributkan kunjungan saya menemui warga Suriah yang berani memperjuangkan kebebasan dan martabat mereka," sebutnya.

"Faktanya, masyarakat internasional tidak melakukan apapun untuk menggulingkan rezim yang buruk ini, yang kejahatannya telah menodai kesadaran moral kita," tandas McCain.


(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads