'Pengorbanan' Risma Bantu Keluarga Korban, Kaki Lecet Hingga Nyaris Pingsan

AirAsia Ditemukan

'Pengorbanan' Risma Bantu Keluarga Korban, Kaki Lecet Hingga Nyaris Pingsan

- detikNews
Selasa, 06 Jan 2015 08:18 WIB
Jakarta - Dedikasi Walikota Surabaya Tri Rismaharini patut diacungi jempol dalam membantu keluarga korban Pesawat AirAsia QZ8501. Risma yang sejak awal sudah standby di crisis center di Bandara Juanda rela kakinya lecet-lecet bahkan nyaris pingsan.

Sejak hari pertama hilangnya pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura pada Minggu (28/12/20140, Risma sudah mendampingi para keluarga korban yang menanti kabar akan keberadaan pesawat. Orang nomor 1 di Surabaya itu duduk di tengah-tengah keluarga korban, menenangkan mereka yang khawatir dan menangis sedih, bahkan hingga membopong sendiri salah satu keluarga yang histeris dan pingsan.

Kantor Risma seolah pindah dari Balaikota ke crisis center yang sebelumnya berada di Bandara Juanda. Ia juga melakukan pendataan korban pesawat jenis Airbus 320 tersebut karena mayoritas penumpangnya merupakan warga Surabaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah Basarnas mengumumkan penemuan jenazah dan serpihan QZ8501, hingga tengah malam Risma masih berjaga. Ia berkomitmen untuk mempermudah persyaratan keluarga 81 warganya untuk persyaratan identifikasi tim forensik dan DVI Polda Jatim.

"Saya harus bertanggungjawab karena 50 persen lebih penumpangnya wargaku. Saya bantu menyiapkan data sidik jari, kopian KTP dan administrasi yang ada di dinas kependudukan," ujar Risma pada (30/12/2014) lalu.

Tak hanya itu, Risma bahkan menelepon langsung Kepala Daerah yang warganya ikut dalam penerbangan pesawat AirAsia yang jatuh di sekitar Perairan Pangkalan Bun tersebut. Ia mendesak agar Walikota dan Bupati lainnya ikut berpartisipasi membantunya mengumpulkan data-data penumpang, salah satunya adalah Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar.

"Pak, ini kan wargamu ada yang jadi penumpang. Aku mbok ditolong cari datanya," ujar Risma melalui sambungan telepon ke Abdullah Abu Bakar di Posko Pemkot Surabaya di Juanda, Rabu (31/12/2014).

Saking all out-nya Risma, ia nyaris pingsan di sela-sela kesibukannya mengurus dokumen keluarga penumpang AirAsia pada (1/1) lalu di Posko ante mortem di Mapolda Jatim. Tak khayal, para relawan berlarian untuk membaakan tabung oksigen.

Risma hampir terjatuh dari kursinya ketika Risma tengah menemui keluarga korban AirAsia. Walikota yang diusung oleh PDIP itu kelelahan dalam menjalani aktivitasnya beberapa hari belakangan. Pasalnya di tengah-tengah mengurus korban AirAsia, ia juga masih melakukan pekerjaan-pekerjaan lainnya seperti mengecek banjir dan memantau perayaan tahun baru.

Meski kelelahan, Risma tetap bertekad memberikan yang terbaik bagi warganya. Mencoba menghibur dan sedikit menghilangkan duka keluarga korban AirAsia, Risma bahkan bersedia melayani foto bareng.

"Banyak keluarga yang ngajak foto bareng, keluarga itu bukan dari Surabaya saja. Saya seneng bisa menyenangkan mereka, bahkan ada yang bilang ke aku, 'Bu kami bisa senang dan tersenyum setelah foto bareng ibu'. Ya kalau itu bisa mengobati kesedihan mereka ya saya layani. Saya senang melihat keluarga yang beberapa hari ini sedih bisa tersenyum," ungkap Risma.

Akibat kesibukannya selama seminggu terakhir mengurus keluarga AirAsia QZ8501 itu, Risma mengaku kakinya sampai lecet-lecet. Risma yang kantornya seolah pindah dari Balaikota ke yang awalnya di Posko Juanda dan kini lebih sering ke Polda Jatim, menyatakan kakinya lecet semua karena harus wira-wiri atau bolak balik.

"Sikilku lecet kabeh (kakiku lecet semua) pakai high-heels. Aku riwa-riwi rek ngurusi wargaku rek," ucap Risma di media centre Posko Crisis Center AirAsia Polda Jatim, Jl A Yani Surabaya, Senin (5/1/2015) sore.

Penampilan Risma di hari ke-9 jatuhnya pesawat AirAsia itu memang berbeda dari hari-hari biasanya. Ia memakai sepatu kets, bukan sepatu dinas seperti yang biasa ia gunakan.

Dalam sehari, Risma mengaku hanya tidur selama 1,5 jam saja. Meski capek, bukan Risma namanya jika tidak menunjukkan keramahannya yang terkenal itu. Ia tetap melayani permintaan awak media untuk selfie bareng walau enggan berlama-lama.

"Aku iki yo kerjo rek (Aku ini juga bekerja). Mesti sering mendampingi keluarga korban," tutup Risma tak lupa sambil berkelakar dengan para pewarta.

(ear/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads