'Izin Hantu' AirAsia Itu Hanya Berupa Alokasi Slot Jadwal Terbang

'Izin Hantu' AirAsia Itu Hanya Berupa Alokasi Slot Jadwal Terbang

- detikNews
Selasa, 06 Jan 2015 08:01 WIB
Dokumentasi
Jakarta - Misteri di balik berubahnya jadwal AirAsia Surabaya-Singapura, salah satunya penerbangan QZ 8501 yang jatuh di Selat Karimata, mulai terkuak. Meski Kemenhub tak pernah mengeluarkan izin perubahan jadwal, namun AirAsia bisa terbang di hari yang tidak semestinya karena adanya ketersediaan slot. Padahal hanya menggunakan ketersediaan slot itu saja tidak diperbolehkan.

Dalam izin yang sudah diberikan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, AirAsia rute Surabaya-Singapura hanya boleh terbang di hari Senin, Selasa, Kamis dan Sabtu. Namun kenyataannya, mereka terbang di hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu.

Praktik ini disebut sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir. Kemenhub mengaku kecolongan. Adapun pihak AirAsia selaku pengguna izin mengaku jadwal tersebut didapatkan berdasarkan prosedur yang berlaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas mengapa AirAsia QZ8501 akhirnya bisa terbang di hari Minggu? Hal itu ternyata bisa terjadi lantaran adanya penggunaan data yang berbeda antara Kemenhub dengan pihak di bandara.

"Kemudian terkait dengan kenapa penerbangan yang tak sesuai izin bisa terbang, dari investigasi awal ternyata ada pengunaan data yang berbeda antara Dirjen Hubungan Udara dengan pihak Bandara Juanda yang berikan clearance," jelas Djoko, Senin (5/1/2015).

AirAsia bisa terbang karena adanya ketersediaan slot. Djoko memastikan ketersediaan slot ini tetap tidak diperbolehkan untuk jadi landasan perubahan jadwal terbang. Untuk itulah, Kemenhub melakukan investigasi terkait perubahan jadwal yang tidak sesuai prosedur ini.
"Dirjen Perhubungan Udara gunakan data izin resmi, yang di lapangan pakai data alokasi slot, yang sebenarnya itu juga termasuk salah satu izin untuk dapatkan izin terbang. Menurut di lapangan bisa terbang tapi menurut aturan resmi tidak boleh," tambahnya.


(fjp/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads