Ini Rute dan Modus Penyelundupan 800 Kg Sabu yang Diungkap BNN

Ini Rute dan Modus Penyelundupan 800 Kg Sabu yang Diungkap BNN

Andri Haryanto - detikNews
Selasa, 06 Jan 2015 06:31 WIB
Jakarta -

Sabu seberat 800 kilogram gagal beredar di Indonesia setelah Badan Narkotika Nasional (BNN) mencokok sembilan tersangka saat bertransaksi, di kawasan Kalideres, Jakarta Barat. Sabu diketahui berasal dari Guangzho, China. Ini rute dan akal bulus gembong narkoba selundupkan barang haram itu masuk ke Indonesia.

Sabu dikemas di dalam 42 karung plastik putih. Setiap karung diisi dengan kopi kemasan. Ini menjadi satu cara untuk mengecoh aparat yang sewaktu-waktu bertemu dalam perjalanan. Sama halnya ketika pengiriman 150 kg sabu yang digagalkan BNN akhir November 2014 di Muara Karang, Pluit, di mana sabu dikamuflasekan dengan manisan agar tidak tercium anjing pelacak.

Baik pengungkapan 150 kg dan 800 kg, keduanya berasal dari satu pasokan, Guanzho. Keduanya juga masuk ke wilayah Indonesia melalui jalur laut. Cara yang digunakan pun hampir mirip.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sabu berlayar dari Guanzho melalui kapal penangkap ikan. Kapal selanjutnya akan berhenti di tengah lautan untuk dijemput kapal lainnya yang akan mengantarkan sabu ke daratan.

Di kasus 800 kg sabu, kapal pembawa sabu buang jangkar sekitar 1000 kilometer dari perairan Jakarta. Pemesan akan menjemput barang tersebut di tengah lautan, setelah sebelumnya pemilik sabu mempersiapkan kapal penjemputan.

Setelah berada di daratan, ratusan sabu tersebut nantinya akan ditampung di sebuah rumah yang sudah jauh-jauh hari disiapkan, yaitu di kawasan Citra Garden, tidak jauh dari lokasi penangkapan di Lottemart, Taman Surya, Kalideres, Jakarta Barat.

Kepala BNN Komjen Anang Iskandar mengatakan, pengungkapan sabu 800 kg adalah terbesar mengawali 2015. Butuh waktu tidak sedikit membongkar sindikat Wong Chi Ping yang merupakan incaran tujuh negara, termasuk Amerika dan Australia ini.

"Tiga tahun membongkar kasus ini," kata Anang, Selasa (6/1) kemarin.

(ahy/fjr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads