Ganti Kepala Inspektorat DKI, Ahok Tak Mau Lagi Ada Temuan Mencurigakan

Ganti Kepala Inspektorat DKI, Ahok Tak Mau Lagi Ada Temuan Mencurigakan

- detikNews
Senin, 05 Jan 2015 18:02 WIB
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melakukan perombakan besar-besaran di tubuh birokrasi pemprov DKI. Salah satunya yakni mengangkat Mantan Kepala Dinas Pendidikan Lasro Marbun untuk menggantikan posisi Franky Mangatas Panjaitan sebagai Kepala Inspektorat DKI.

Ditanya alasan di balik strateginya itu, Ahok berujar dia ingin memberantas permainan di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang justru ditengarai karena ada pembiaran dari inspektorat.

"Inspektorat saya ganti besar-besaran karena selama ini tujuan inspektorat mencegah SKPD bermasalah. Harusnya BPKP dan BPK tidak ada temuan, kalau inspektorat telah melakukan pengawasan," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (5/1/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ahok, selama ini pihak Inspekstorat DKI selalu damping BPKP. Maka tak mungkin SKPD bermasalah tak bisa dibereskan. Dia menduga memang sengaja ada pembiaran oleh pihak inspektorat sendiri.

"Artinya selama ini oknum inspektorat melakukan pembiaran SKPD melakukan kesalahan lalu diperas, โ€˜kalau enggak mau nyetor aku laporin nihโ€™. Harusnya kalau kamu jujur, kalau ketemu kesalahan yang salah ya inspektorat. Kecuali inspektorat pernah memperingatkan Anda tidak mau melakukan, itu salah Anda. Tapi kalau nggak diperingatin, itu namanya minta bagi rezeki,โ€ jelas Ahok.

Badan Pemeriksa Keuangan maupun Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan pernah mengungkapkan temuan mencurigakan dalam APBD 2013. Bentuknya bisa berupa anggaran ganda maupun anggaran siluman seperti yang muncul dalam beberapa SKPD.

"Saya bisa menduga seperti itu (adanya permainan dari inspektorat) kenapa? Karena orang yang ditangkap setelah diperas setengah mati, dia enggak sanggup lagi baru dia teriak. Dia sudah cari cara buat menyetor. Nah ini inspektorat yang salah karena enggak kontrol dari awal," tukasnya.

(ros/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads